Setelah UEA Lirik IKN, Siapa Lagi nih yang Minat Investasi?

Eqqi Syahputra, CNBC Indonesia
Selasa, 25/10/2022 14:39 WIB
Foto: Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia Memberikan Keterangan Pers Mengenai Realisasi Investasi PMA & PMDN Triwulan III (Juli-September) Tahun 2022, Senin (24/20/2022). (Tangkapan Layar via Youtube BKPM)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan sudah ada beberapa investor besar dari luar negeri yang sudah menyatakan minatnya untuk menanamkan modalnya di proyek Ibu Kota Negara (IKN), salah satunya adalah Uni Emirat Arab (UEA).

Dalam konferensi pers Realisasi Investasi Kuartal III-2022, Senin (24/10/2022), dia menuturkan bahwa UEA sudah menyatakan komitmen untuk berinvestasi di lokasi Ibu Kota Nusantara dengan jumlah investasi sebesar US$ 20 miliar atau setara Rp 312 triliun.

"Kami targetkan 2022 ini ada secercah harapan, karena mereka masuk di IKN yang sudah firm itu US$ 20 miliar dan sudah masuk beberapa investasi di IKN," ujar Bahlil dalam Konferensi Pers, Senin (24/10/2022).


Selain UEA, Bahlil tidak mengungkap lebih jauh siapa saja investor lain yang akan menanamkan modalnya di IKN. Namun, menurutnya, Indonesia setidaknya bisa mengantongi dana investasi hingga Rp 200 triliun.

Pembangunan IKN, lanjut Bahlil, memang sedang membutuhkan dana lebih dari sektor swasta untuk pembangunannya. Apalagi, pembangunan mega proyek tersebut tak bisa sepenuhnya dibiayai oleh kas keuangan negara.

"Total investasi IKN Rp 500 triliun lebih, 20% dari APBN selebihnya investasi," jelasnya.

Selain IKN, Bahlil mengungkapkan ada lima sektor dengan realisasi investasi terbesar di kuartal III-2022, yang mendukung hilirisasi industri yang menjadi prioritas investasi.

Nomor satu adalah industri logam dasar bukan mesin sebesar Rp 44 triliun yang tumbuh 14,3%. Kedua, yakni sektor transportasi sebesar Rp 32,5 triliun, tumbuh 10,6%. Lalu di posisi ketiga perumahan dan kawasan industri Rp 28,9 triliun, naik 9,4%.

Kemudian keempat ada pertambangan sebesar Rp 28,3 triliun, tumbuh 9,2%. Terakhir, listrik, gas dan air sebesar Rp 27,3 triliun yang juga tumbuh 8,8%.

"Jadi ini memang ini punya korelasi yang tinggi sekali dengan kebijakan pemerintah untuk menghilirasi dan membangun industri," terangnya.

Sebagai informasi, dalam kesempatan ini juga, Bahlil mengungkapkan bahwa realisasi investasi Indonesia di kuartal III-2022 mencapai Rp 307,8 triliun, tumbuh 1,9% secara quarter on quarter (qoq) dan tumbuh 42,1% secara year on year (yoy).

Selain itu, di tengah situasi dunia yang tidak menentu, investasi asing yang masuk ke Indonesia juga berhasil mencatatkan realisasi sepanjang kuartal III-2022 mencapai Rp 169 triliun. Realisasi ini tumbuh 3,5% secara kuartalan dan melesat 63,6% secara tahunan.

Bahlil mengemukakan dengan capaian realisasi investasi kuartal ketiga, total tenaga kerja yang berhasil diserap mencapai 325.575 orang. Bahlil mengatakan, investasi berhasil melaju kencang di tengah dinamika ekonomi global yang lesu.

Tidak hanya itu, per Januari - September 2022, penanaman modal asing dan dalam negeri sendiri telah mencapai Rp 892,4 triliun atau tumbuh 35,3% (yoy).

"Capaiannya dari target Rp 1.200 triliun, telah mencapai 74,4%," imbuhnya.




(rah/rah)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Bahlil Minta Setop Bahas Rencana Pensiunkan Batu Bara