Pengusaha Mau Hengkang dari Pulogadung, Ternyata Ini Sebabnya
Jakarta, CNBC Indonesia - Pengusaha berniat hengkang dari kawasan industri di wilayah Pulogadung, DKI Jakarta karena sewa lahan yang mahal. Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir sebelumnya melontarkan wacana pemindahan pabrik dari Pulogadung ke Subang, Jawa Barat.
Menurut Head of Industrial & Logistics Services Colliers Indonesia Rivan Munansa menjelaskan, wacana pemindahan memang sudah lama karena cakupan wilayah kota DKI Jakarta yang semakin besar. Sehingga Pulogadung menjadi termasuk perkotaan.
Tapi wacana pemindahan kawasan industri ini memang semakin menguat karena harga lahan yang semakin mahal. Ditambah upah yang yang harus dibayarkan perusahaan makin tinggi.
"Misalnya punya pabrik di Pulogadung nilai tanahnya sudah mahal banget, jadi kalau dihitung investasi nilainya itu sudah nggak sepadan dengan type of property use-nya," kata Rivan kepada CNBC Indonesia, Jumat (21/10/2022).
Meski enggan membeberkan nilai sewa lahan di kawasan industri Pulogadung, tapi dipastikan masih lebih mahal ketimbang di Cikarang atau Bekasi.
"Dari sisi praktisi saya mendengar memang mereka ramai-ramai mau pindah dulu dari kawasan industri Jakarta. Seperti Kawasan Sunter dulu bisa untuk industri sekarang komersial. Toyota juga beli ke Cikarang karena untuk jangka panjang harus pindah ke sana karena harga sudah mahal," katanya.
Sehingga untuk jangka panjang terutama untuk pengembangan lebih baik, melepas lahan pada wilayah kawasan industri Jakarta ini lalu pindah ke luar kota seperti Subang.
"Harga tanah sudah berapa kali lipat dari industrial land lainnya. In the future, daripada saya tetap beroperasi disini (Pulogadung) mending saya beli lahan murah di luar kota, sehingga secara alamiah perusahaan akan pindah pada akhirnya. Tanahnya dijual beli tempat baru," kata Rivan.
Dia juga melihat potensi kawasan industri di Subang juga besar melihat adanya pelabuhan Patimban. Terlebih jika sudah ada akses tol yang terhubung langsung dengan salah satu pelabuhan besar RI itu.
Sedangkan, untuk kawasan seperti Pulogadung lebih cocok untuk kawasan gudang e-commerce melihat lokasinya yang berada di kota sehingga distribusi bisa lebih murah.
Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani menjelaskan secara hitungan sewa lahan lahan pada kawasan industri yang dikelola oleh PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JiEP) itu memang sudah terlalu mahal dan kerap naik setiap tahun.
"Saya punya juga di situ (perusahaan). Sebagai pemilik di situ juga memang daerah di situ sudah nggak menarik karena hitung-hitungannya jadi mahal. Jadi, seperti PT JIEP dia memang seperti mengusir dikasih sewanya tinggi banget sampai pada mau keluar di situ," kata Hariyadi, kepada CNBC Indonesia.
(dce)