
Seram! Pabrik Hantu' Bergentayangan di Jakarta, Kok Bisa Sih?

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah gedung-gedung lebar dan kosong di wilayah khusus berikat sekitaran kawasan DKI Jakarta bak 'pabrik hantu'. Bukan karena seringnya muncul penampakan, melainkan karena tak ada aktifitas di dalamnya.
Pabrik-pabrik industri padat karya di kawasan itu sudah banyak yang ditinggalkan dan dibiarkan kosong. Ini karena manajemen atau pemilik pabrik memindahkan usahanya ke daerah lain demi mempekerjakan buruh dengan upah lebih terjangkau.
Kondisi itu membuat pabrik-pabrik yang ada di kawasan industri seperti di Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Cilincing Jakarta Utara dan Kawasan Industri Pulogadung Jakarta Timur sepi dari operasi pabrik, sehingga memunculkan fenomena 'pabrik hantu' di Jakarta.
Beberapa wilayah favorit pelaku usaha untuk mengoperasikan pabrik baru di antaranya di Jawa Tengah serta Jawa Barat. Pelaku usaha utamanya dari padat karya seperti garmen tidak menjadikan tujuan wilayah lain yang upahnya lebih tinggi, jika tidak ancamannya bisa kolaps.
![]() Suasana sepi tanpa aktivitas pada pabrik yang sudah tidak beroperasi di Kawasan Berikat Niaga (KBN) Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (24/5/2023). Pabrik-pabrik di kawasan industri dan kawasan berikat dikabarkan banyak yang tutup. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman) |
"Karena upah tinggi di DKI Jakarta makanya si garmen enggak pindah ke Karawang, kalo pindah ke sana bunuh diri, atau pindah Bekasi. Makanya pindah ke wilayah sana itu untuk mencari keberlangsungan usaha dan ada sektor yang bisa dikembangkan kembali," kata Wakil Ketua Dewan Pimpinan Provinsi Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) DKI Jakarta Nurjaman kepada CNBC Indonesia, dikutip Sabtu (27/5/2023).
Sebagai perbandingan, upah minimum provinsi DKI Jakarta tahun 2023 sebesar Rp 4.901.798, sedangkan UMK Karawang sebesar Rp 5.176.179,07. Artinya jika perusahaan Jakarta pindah ke Karawang maka biaya pegawai akan semakin tinggi. Karena itu pilihannya mengarah ke wilayah lain.
"Kebanyakan relokasi ada yang ke Jateng, Jabar juga ada Majalengka, lalu ke Jepara juga ada karena masih available untuk membayar cost," sebut Nurjaman.
UMK Majalengka 2023 nyatanya kurang dari setengah UMK Karawang dan UMP Jakarta, yakni di Rp 2.230.380. Sedangkan UMP Jepara lebih tinggi sedikit yakni Rp 2.272.626. Dengan biaya upah satu orang di Jakarta, maka bisa membayar dua orang sekaligus di wilayah seperti Jepara dan Majalengka.
"Ada banyak faktor perpindahan pabrik garmen, pemerintah udah kasih regulasi gimana padat karya bisa ada sistem pengupahan yang bisa dipakai. Artinya gak hanya sektor upah aja yang jadi tolak ukur utama, tapi ada hal lain karena biaya hidup Jakarta juga tinggi, itu jadi faktor juga sehingga orang relokasi," ungkap Nurjaman.
(wur/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ngeri! 'Pabrik Hantu' Juga Bertebaran di Timur Jakarta