
Ramai Pabrik DKI Tutup Bikin Kos-Kosan Sepi, Ini Ramalannya

Jakarta, CNBC Indonesia - Pabrik-pabrik di Jakarta ramai-ramai pindah pindah ke daerah yang upah pekerjanya lebih murah, seperti Jawa Tengah. Fenomena ini pun berdampak pada bisnis lain, seperti kos-kosan. Geliat kos maupun kontrakan pun mulai turun.
Namun Senior Research Advisor Knight Frank Indonesia Syarifah Syaukat menilai, bisnis kos-kosan tetap menggiurkan.
"Jakarta, saat ini tetap menjadi magnet untuk para pekerja, kondisi ini menjadikan bisnis hunian (diantaranya kos-kosan) di tengah kawasan bisnis maupun industri terhitung masih prospektif di tengah harga lahan Jakarta yang terus meningkat," katanya kepada CNBC Indonesia, Jumat (9/6/2023).
Keyakinan itu tak lepas dari kebutuhan tempat tinggal yang tetap ada. Meski tidak mengandalkan kawasan industri, pemilik kos-kosan bisa mengarahkan calon penghuni pada segmen lain.
"Kebutuhan akan hunian masih akan tetap menjadi salah satu kebutuhan pokok bagi para pekerja, sehingga tentu kos-kosan masih diperlukan di beberapa kawasan industri. Tumbuhnya lini bisnis properti sewa ini merupakan trickling down effect dari keberadaan kawasan industri," kata Syarifah.
Pindahnya pabrikan dari Jakarta membuat ekonomi manufaktur menurun, namun dampak positif akan datang pada wilayah lain.
"Saat ini, ditemukan bahwa relokasi menuju provinsi padat karya dengan UMR yang lebih rendah masih banyak dilakukan oleh perusahaan asing maupun perusahaan lokal, kondisi ini juga diikuti dengan penyediaan hunian sewa, baik oleh Pemerintah maupun masyarakat setempat, kondisi ini merupakan dampak positif dari tumbuhnya kawasan industri untuk pertumbuhan ekonomi wilayah," sebutnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, pabrik-pabrik di kawasan industri dan kawasan berikat banyak yang tutup. Karena itu, pemerintah diminta bersama-sama semua pihak terkait segera bertindak untuk mencegah efek domino yang lebih berbahaya.
"Saya baru ke Cikarang, ada satu pabrik yang baru tutup. Manufaktur," kata Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) DKI Jakarta Nurjaman kepada CNBC Indonesia.
"Banyak sekarang (pabrik tutup). Saya sesekali ke Jababeka (kawasan industri), banyak pabrik yang kosong. Kenapa? Bisa dilihat dulu ramainya Jababeka, sekarang kosong banyak. Ke Jakarta Utara, di KBN itu cek saja, dulu banyak pabrik, ada berapa industri di sana. Sekarang hilang semua," ujarnya.
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos Pengusaha Usul Pabrik 'Hantu' Disulap Jadi Ladang Duit
