Erick Mau Geser Pabrik Pulogadung, Buruh 'Nangis', Takut PHK

News - Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
20 October 2022 12:55
Pulo gadung Jiep (JIEP) Foto: Pulo gadung Jiep (JIEP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Serikat pekerja menolak wacana pemindahan kawasan industri Pulogadung ke Subang. Terutama karena upah yang dipastikan berkurang yang akan mengikuti ketentuan upah wilayah Jawa Barat.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan, penolakan itu datang dari sebagian besar pekerja dan akan memicu terjadinya PHK besar-besaran.

"Karena tidak semua pekerja pabrik di JIEP mau dipindah ke Subang. Pak Erik (Menteri BUMN Erick Thohir) nggak boleh sembarangan. Ketika perusahaan dipindahkan ke Subang maka akan menawarkan gaji yang hanya seperlima dari gaji Jakarta," kata Said kepada CNBC Indonesia, Kamis (20/10/2022).

"Kalau menolak dipindah, akan terjadi PHK yang belum tentu dapat pesangon," tambahnya.

Seperti diketahui, saat ini untuk upah minimum di wilayah DKI Jakarta mencapai Rp4,57 juta (setelah putusan PTUN Jakarta), sedangkan untuk provinsi Jawa Barat Rp1,84 juta. Namun, untuk UMK kabupaten Subang tahun 2022, sebenarnya ditetapkan lebih tinggi, sebesar Rp3,06 juta.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan rencana pemindahan kawasan industri Pulogadung yang dikelola PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP) ke Subang, Jawa Barat.

Menurutnya, selain bertujuan untuk pengembangan ekosistem di Jawa Barat, juga dapat mengurangi polusi di Ibu Kota. Hal tersebut juga telah dibahas dalam pertemuannya bersama PJ Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.

"Kawasan industri itu tidak cocok lagi di tengah kota, menambah polusi dan harus pindah," katanya, Rabu (19/10/2022).

Menurut Said, kawasan industri Pulogadung masih sangat bergantung pada pasokan bahan baku dari Karawang dan Bekasi. Juga, sangat mengandalkan logistik melalui pelabuhan Tanjung Priok.

"Seperti pemindahan kawasan industri Bekasi ke Batang, Tangerang pindah Ke Cianjur itu banyak yang enggan. Keluarganya gimana? Ikut biaya hidup di sini (Jakarta) tapi gaji Subang. Itu nggak fair," katanya.

Belum lagi, tukasnya, di Subang belum ada kesiapan infrastruktur yang mumpuni. Meski, dia mengakui adanya keberadaan pelabuhan Patimban yang dilengkapi akses tol langsung.

"Infrastruktur di Subang belum memadai, belum ada tol langsung ke Subang. aAa kawasan industri di situ dekat jalur Pantura dan itu macet. Logikanya delivery ontime untuk biaya logistik lebih mahal kesana dari ke Jakarta, meski upah akan lebih murah disana," pungkas Said.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Ada Paham Jepang di Balik Rencana Avanza Pindah ke Karawang


(dce/dce)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading