
'Budak Kredit' KPR Siap-Siap Bunga Naik! di Lapangan Segini

Jakarta, CNBC Indonesia - Keputusan Bank Indonesia menaikkan bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 50 basis points (bps) menjadi 4,75% bakal berpengaruh terhadap Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Namun, satu hari setelah keputusan itu keluar, belum ada perubahan cicilan dari perumahan komersial.
Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia dari beberapa perumahan di Bogor, tim penjualan mengungkapkan bahwa hingga kini belum ada perubahan biaya cicilan per bulan. Pasalnya, pihak bank pun belum langsung melakukan perubahan kenaikan suku bunga. Namun, para calon atau nasabah 'budak' kredit KPK bersiap-siaplah bunga promo dan floating bakal naik.
"Belum ada, kalau pun ada perubahan mungkin naik sekitar Rp 100 ribuan, kisaran aja itu," kata Rizky tim penjualan perumahan Hillside Ciomas, kepada CNBC Indonesia Jumat (21/10/22).
Perumahan ini menawarkan rumah 1 lantai dan 2 lantai. Harga rumah 1 lantai dengan luas tanah dan bangunan masing-masing 30/60 dan 36/70 dibanderol dengan harga Rp 370 juta dan Rp 450 juta. Adapun cicilannya mulai dari Rp 2,1 juta selama 25 tahun hingga Rp 7 jutaan untuk 5 tahun.
Sementara rumah 2 lantai dari harga Rp 675 juta hingga Rp 750 jutaan. Cicilannya mulai dari Rp 3 jutaan dengan tenor 25 tahun hingga 14 jutaan untuk 5 tahun.
Sementara itu di perumahan lainnya juga tidak jauh berbeda. Harga unit rumah ukuran 36/72 di Perumahan Bumi Ciomas Bogor dibanderol Rp 370 jutaan. Cicilannya mulai dari Rp 3,1 juta hingga Rp 7,9 juta.
Tim penjualan di perumahan ini menyebut kenaikan harga biasanya dimulai pada awal bulan. Namun, hingga kini belum ada perubahan biaya cicilan.
"Kita pakainya BTN sama BSI, suku bunga kemarin ada promo tahun 3,72% tahun kedua 5,22%, tahun ketiga 6,72%. Naik terus tapi biasanya cuma 1% per tahun. Floating maksimal 12,9%, nggak bisa naik lagi, itu sampai lunas," sebutnya.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Longgar! Gaji Rp 7 Juta? Kini Bisa Cicil Rumah Rp 3 Jutaan