
Ratusan Ribu Pengajuan KPR Warga Penghasilan Rendah Tertahan di Bank!

Jakarta, CNBC Indonesia - BP Tapera mencatat, ada sebanyak ratusan ribu lebih pengajuan kredit kepemilikan rumah (KPR) subsidi tertahan di bank. Hal ini diungkapkan langsung oleh Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho.
Dia mengatakan ada 111.258 pengajuan KPR yang tertahan di bank. "Di aplikasi si KASEP, di sisi informasi itu dari 2022 sampai dengan 2025 posisi tanggal ya minggu lalu lah ya. Itu kurang lebih ada 111.258. Yang itu sebenarnya berdasarkan analisa kami di sisi KASEP, itu sudah lolos subsidi checking. Artinya udah clear ya tidak ada double subsidi dengan BSPS atau subsidi perumahan lainnya 111.258 itu. Namun itu dari mulai 2022 hingga akhir Juli kemarin ya rata-rata udah di atas 6 bulan itu tidak diproses oleh bank," ucapnya saat ditemui awak media di kantor Kementerian PKP pada Jumat (8/8/2025).
Lebih lanjut ia menjelaskan ada beberapa alasan terkait tertahannya aplikasi pengajuan KPR tersebut. "Nah mungkin salah satunya ada terkait tadi, mungkin repayment kapasitinya tidak masuk atau ada kendala terkait SLIK OJK," ujarnya.
Atas hal ini, Heru pun mengatakan sudah menemui OJK untuk menyerahkan data tersebut, agar kemudian dilakukan pembahasan.
Lebih lanjut, Heru mengatakan bahwa 111.258 pengajuan tersebut dilakukan baik oleh pekerja di sektor formal maupun informal.
Oleh karenanya pemerintah, termasuk kementerian PKP dan Tapera, beserta asosiasi pengembang perumahan menggodok mencari solusi dari permasalahan tersebut.
Hingga saat ini, rencana yang sedang dimatangkan adalah skema Rent to Owned atau RTO bagi MBR. Adapun skemanya adalah dua tahun sewa kemudian jika lancar akan dilanjutkan dengan program KPR untuk kepemilikan rumah.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Simak! Ini Batasan Gaji Maksimal untuk Mengajukan KPR FLPP