Internasional

Tetangga RI Mau Pajaki Kentut Sapi, Petani Protes Keras

luc, CNBC Indonesia
20 October 2022 17:15
Cows stand in a field in Bantouzelle, near Cambrai, France, April 28, 2018. REUTERS/Pascal Rossignol
Foto: REUTERS/Pascal Rossignol

Jakarta, CNBC Indonesia - Petani di seluruh Selandia Baru turun ke jalan dengan traktor mereka pada Kamis (20/10/2022) untuk memprotes rencana pemerintah mengenakan pajak atas sendawa dan kentut sapi.

Kelompok lobi Groundswell Selandia Baru membantu mengorganisir lebih dari 50 protes di kota-kota besar dan kecil di seluruh negeri.

Pekan lalu, pemerintah mengusulkan pajak pertanian baru sebagai bagian dari rencana untuk mengatasi perubahan iklim. Pemerintah mengatakan ini akan menjadi yang pertama di dunia, dan petani harus dapat menutup biaya dengan membebankan lebih banyak untuk produk ramah iklim.

Pertanian memang menjadi salah satu sumber utama emisi gas rumah kaca di Selandia Baru, lebih dari separuh, dengan 10 juta sapi dan 26 juta domba. Jumlah tersebut jauh melebihi penduduk Selandia baru yang hanya 5 juta orang.

Gas metana dari sapi bersendawa dan kentut memberikan kontribusi yang sangat besar.

Petani berpendapat pajak yang diusulkan sebenarnya akan meningkatkan emisi gas rumah kaca global dengan mengalihkan pertanian ke negara-negara yang kurang efisien dalam membuat makanan.

Pada protes di Wellington, salah seorang petani, Dave McCurdy, mengatakan petani adalah penjaga lingkungan yang baik.

"Ini hidup kita, hidup keluarga kita," katanya. "Kami tidak di luar sana untuk menghancurkannya, kami tidak akan menghasilkan uang. Kami mencintai pertanian kami," katanya, dilansir Associated Press, Kamis (20/10/2022).

Dia mengatakan pajak yang diusulkan tidak memperhitungkan semua pohon dan semak belukar yang dia dan petani lain tanam, yang membantu menjebak karbon dan mengimbangi emisi. Dia mengatakan jika pajak yang diusulkan dan pengurangan ternak dilanjutkan, itu akan merusak kehidupan banyak petani.

Pertanian memang sangat penting bagi perekonomian Selandia Baru. Produk susu, termasuk yang digunakan untuk membuat susu formula di China, adalah penghasilan ekspor terbesar negara itu.

McCurdy mengatakan para petani hampir sendirian menjaga ekonomi tetap bertahan selama penguncian Covid-19, dan sekarang setelah ancaman itu berlalu dan resesi membayangi, pemerintah 'mengejar' mereka.

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern telah berjanji bahwa negaranya akan menjadi netral karbon pada tahun 2050. Bagian dari rencana itu termasuk mengurangi emisi metana dari hewan ternak sebesar 10% pada tahun 2030 dan hingga 47% pada tahun 2050.

Pemerintah telah bekerja dengan petani dan kelompok lain untuk mencoba membuat rencana emisi yang dapat mereka jalani. Namun, banyak petani yang tidak puas dengan proposal akhir pemerintah, sementara para pemerhati lingkungan mengatakan itu tidak cukup jauh.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jangan Kaget! Tetangga RI Bakal Pajaki Sapi Kentut

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular