Ini Alasan Mutu & Pemerataan Akses Kesehatan Jadi Tantangan

Jakarta, CNBC Indonesia- BPJS Kesehatan mengajak fasilitas kesehatan untuk memperkuat komitmen dalam peningkatan mutu layanan bagi peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Terlebih berbagai situasi dan dinamika yang mempengaruhi pengelolaan Program JKN seperti pemanfaatan layanan kesehatan pasca Pandemi Covid-19, percepatan cakupan kepesertaan Program JKN menuju Universal Health Coverage (UHC), serta akses dan kualitas layanan kesehatan tengah menjadi tantangan.
Direktur Utama BPJS Kesehatan Ghufron Mukti menjelaskan, per Oktober 2022 sebanyak 246,46 juta jiwa atau kurang lebih 89,35% dari masyarakat Indonesia telah terjamin pembiayaan kesehatannya melalui Program JKN. Menurut dia, dengan semakin besarnya jumlah peserta, akses terhadap layanan di fasilitas kesehatanpun akan meningkat.
Adapun hal ini terlihat dari angka pemanfaatan Program JKN khususnya pasca pandemi yang meningkat dari 993 ribu pemanfaatan per hari pada 2020 menjadi 1,1 juta pemanfaatan per hari pada2021.
"Dengan tingginya angka pemanfaatan pelayanan Kesehatan, tentunya harus didukung oleh mutu fasilitas kesehatan yang baik. Di antaranya melalui akreditasi fasilitas kesehatan baik FKTP maupun FKRTL/RS. Dengan akreditasi, dilengkapi dengan credentialing dan re-credentialing, harapannya akan diperoleh standar layanan kesehatan dan meningkatkan keselamatan pasien. Lebih lanjut, BPJS Kesehatan juga berupaya mendorong penyesuaian pembiayaan pelayanan kesehatan baik di FKTP dan FKRTL yang sesuai dengan kondisi ekonomi," kata Ghufron dikutip dari siaran pers, Kamis (20/10/2022).
Ghufron juga menyebut diperlukannya usaha kesehatan perorangan kegiatan promotive dan preventif untuk menekan angka kesakitan, khususnya bagi peserta JKN.
"BPJS Kesehatan berupaya menyiapkan agar proporsi pembiayaan program promotif dan preventif meningkat. Lebih lanjut kemudahan layanan melalui inovasi digitalisasi layanan yang terus diaplikasikan di fasilitas kesehatan, diharapkan mampu meningkatkan kepuasan pada peserta," jelas dia.
Saat ini, kata dia, jumlah fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan terdiri dari 23.518 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan 2.852 Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan/Rumah Sakit.
Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan Abdul Kadirpun mendukung upaya penguatan strategic purchasing melalui perluasan akses layanan dengan meningkatkan jumlah fasilitas kesehatan yang bekerja sama. Kadir mengimbau perluasan kerja sama juga diiringi dengan kepastian mutu layanan.
"Dewan pengawas bersama-sama dengan direksi berupaya memastikan Program JKN berjalan lebih baik. Selain itu, penguatan engagement dengan fasilitas kesehatan harus terus terjaga. Penerapan berbagai kebijakan ke depan diharapkan mampu mendongkrak mutu serta pemerataan akses layanan," terang dia.
Sementara itu, Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy mengatakan, cakupan kepesertaan Program JKN tersisa sekitar 10% hingga mencapai UHC. Kata dia, tantangan yang ada saat ini adalah bagaimana akses layanan kesehatan dapat dirasakan oleh semua peserta di Indonesia, termasuk pemerataan mutu.
"Mungkin dari sisi kepesertaan bisa dibilang berhasil. Namun dalam hal akses layanan kesehatan masih terdapat ketimpangan antar wilayah. Jangan sampai pemanfaatan pelayanan kesehatan bagi peserta, khususnya yang tidak mampu tidak terserap dengan baik, karena akses layanannya masih kurang atau timpang. Jangan sampai jaminan akan pembiayaan kesehatan yang baik ini hanya dinikmati oleh sekelompok orang saja," kata Muhadjir.
Muhadjir menambahkan, pelayanan kesehatan merupakan ujung tombak dalam perlindungan sosial. Langkah-langkah inovatif harus dilakukan seluruh pemangku kepentingan agar dapat meminimalisir ketimpangan dalam akses layanan kesehatan.
Di sisi lain, Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat, Kementerian Kesehatan Rizka Andalucia mengungkapkan pihaknya siap mendukung perluasan akses layanan kesehatan, termasuk menggandeng pihak swasta.
"Berbagi upaya untuk mengoptimalkan Program JKN terus dilakukan Kementerian Kesehatan bersama seluruh stakeholder. Terkait dengan rencana penerapan kebijakan mulai dari penyesuaian tarif, Kebutuhan Dasar Kesehatan (KDK), maupun revisi regulasi terkait, tengah dilakukan dan diharapkan dapat mengoptimalkan kualitas dan keberlangsungan Program JKN. Kami juga mengapresiasi upaya BPJS Kesehatan dalam mendorong peningkatan kualitas layanan di fasilitas kesehatan," kata Rizka.
Menurut dia, Kementerian Kesehatan juga concern terhadap penerapan digitalisasi di fasilitas kesehatan karena hal ini merupakan suatu keniscayaan. Di samping itu, Kementerian Kesehatan juga berkomitmen menjaga mutu fasilitas kesehatan dan siap berkolaborasi dengan BPJS Kesehatan.
Sebagai informasi, BPJS Kesehatan menggelar Pertemuan Nasional Fasilitas Kesehatan tahun 2022. Pertemuan yang dihadiri oleh dinas kesehatan, fasilitas kesehatan, asosiasi fasilitas kesehatan, serta asosiasi profesi ini mengambil tema "Kolaborasi Inovasi untuk Faskes yang Berkualitas".
Dalam pertemuan tersebut, BPJS Kesehatan juga memberikan apresiasi kepada fasilitas kesehatan paling berkomitmen terhadap mutu pelayanan bagi peserta JKN-KIS, sebagai berikut.
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
Kategori Puskesmas
1. Puskesmas Padaherang, Banjar
2. Puskesmas Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat 3. Puskesmas Bontang Utara, Samarinda
Kategori Klinik Pratama
1. Klinik Restu Ibu, Palembang
2. Klinik Dokterku, Kediri
3. Klinik Syifa Medical Center, Jakarta Utara
Kategori Dokter Praktik Perorangan
1. Dr. Widia Trisusanty, Palembang
2. Dr. Apriani Dewi, Dumai
3. Dr. Meviyustisya I, Yogyakarta
Kategori Dokter Gigi
1. Drg. Pramono Rendro Pangraso, Pekanbaru
2. Drg. Afika Dian Ekasari, Surakarta
3. Drg. Ade Novitasari, Bandar Lampung
Kategori RS D Pratama
1. RS D Pratama Liung Paduli, Manado
2. RS D Pratama Makarti Jaya, Palembang 3. RS D Pratama Kubu, Klungkung
Rumah Sakit
Kategori RS Tipe A
1. RSUD Dr. Moewardi Surakarta
2. RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, Jakarta Barat
3. RS Jiwa Menur, Surabaya
Kategori RS Tipe B
1. RSUD Taman Husada Bontang, Samarinda
2. RSU PKU Muhammadiyah, Surakarta
3. RSUD Undata, Palu
Kategori RS Tipe C
1. RS Sari Asih Cipondoh, Tangerang
2. RS Airan Raya, Bandar Lampung
3. RSUD Depati Bahrin, Pangkal Pinang
Kategori RS Tipe D
1. RS Keluarga Sehat Tayu, Pati
2. RS Mujaisyah, Palopo
3. RSUD Talang Ubi, Prabumulih
Kategori Khusus Faskes Berkomitmen Terbaik JKN Tahun 2022 dari Wilayah Timur
1. dr Kamelia Busran, Jayapura
2. RS Bhayangkara Tingkat III Tantui Ambon
[Gambas:Video CNBC]
BPJS Kesehatan Perluas Akses & Pemerataan Pelayanan Bedah
(dpu/dpu)