
Cuaca Ekstrem di Australia, RI Bakal Krisis Gandum?

Jakarta, CNBC Indonesia - Produsen tepung terigu RI yakin, cuaca ekstrem yang mengganggu panen gandum di Australia tidak akan memberi dampak signifikan. Pasalnya, Indonesia masih bisa mengandalkan pasokan bahan baku utama tepung terigu itu dari negara lain.
"Pasokan masih ok. Masih bisa dapat gandum miling. Ada sumber pasokan lain," kata Direktur Eksekutif Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (APTINDO) Ratna Sari Loppies kepada CNBC Indonesia, dikutip Rabu (19/10/2022).
"Ada dari AS, Kanada, dan Brasil. Gandum Premier," tambahnya.
Ratna menjabarkan, sepanjang tahun 2021, gandum Australia memang merupakan terbesar yang dikonsumsi Indonesia. Yaitu, mencapai 40,9% dari total impor gandum RI, setara 4,69 juta ton. Angka ini melonjak 464,8% dibandingkan impor tahun 2020 yang hanya 822.420 ton.
Di posisi kedua ada gandum impor asal Ukraina yang mencapai 3,07 juta ton atau 26,8% dari total impor tahun 2021.
"Untuk periode Januari-Juli 2022, impor gandum dari Australia turun 36,8% menjadi 2,105 juta ton dari periode sama tahun 2021 sebanyak 3,32 juta ton. Impor dari Australia sepanjang Januari-Juli 2022 mencapai 37,5% dari total impor 5,616 juta ton," jelas Ratna.
Impor dari Australia tersebut merupakan menempati posisi pertama pasokan gandum RI sepanjang semester-I tahun 2022.
Posisi kedua ditempati gandum impor asal Argentina, disusul Kanada, lalu Brasil.
Impor dari AS tercatat hanya 1,9% dari total impor, setara 106.003 ton.
Seperti diketahui, cuaca hujan ekstrem di Australia dilaporkan mengganggu hasil panen gandum di negara tersebut.
"Akan banyak gandum Australia yang kualitas turun jadi feed wheat (gandum pakan)," kata Ratna.
Dilansir Reuters, hasil panen gandum di Australia yang dijadwalkan akhir tahun ini dikhawatirkan bakal turun kualitas. Hingga menambah gangguan pasokan pangan global, di tengah tekanan efek domino perang Rusia-Ukraina.
"Hampir setengah atau sekitar 6-7 juta ton gandum berisiko mengalami penurunan kualitas di North South Wales. Ini bisa jadi kita akan mendapatkan gandum kualitas pakan dalam jumlah besar di pantai timur," kata Ole Houe, Direktur Layanan Konsultasi di Broker Pertanian IKON Commodities Sydney, dikutip Selasa (19/10/2022).
(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ancaman Bumi Selain Covid Kini Serang AS, Ini Bukti Barunya