SOE International Conference

Pupuk Indonesia Beberkan Kemajuan Proyek Blue & Green Amonia

Eqqi Syahputra, CNBC Indonesia
18 October 2022 19:46
Optimisme Pupuk Indonesia Garap Proyek Green & Blue Ammonia
Foto: Optimisme Pupuk Indonesia Garap Proyek Green & Blue Ammonia

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pupuk Indonesia (Persero) tengah mempersiapkan diri menjadi pemain utama sebagai produsen blue ammonia dan green ammonia di Asia sebagai bagian dari komitmen BUMN mendorong transisi energi dan mengurangi emisi karbon.

Direktur Utama Pupuk Indonesia, Achmad Bakir Pasaman mengatakan Pengembangan blue dan green ammonia telah termaktub dalam roadmap dekarbonisasi Pupuk Indonesia yang terbagi dalam tiga tahap, meliputi jangka pendek (2023-2030), jangka menengah (2030-2040), hingga jangka Panjang (2040-2050).

Untuk prosesnya sendiri, Achmad mengungkapkan bahwa pada green ammonia yang memproduksi langsung dari sumber terbarukan dan nitrogen dari udara, masih dalam tahap pengajuan dana berdasarkan FS yang sudah diselesaikan bersama Toyo Engineering.

"Jadi nanti pendanaan dari Ministry of Economy, Trade & Industry (METI) Jepang, implementasi akan dilakukan di green cluster lhokseumawe. Mudah-mudahan kita segera bangun pilot plan, kita akan buat suatu eksperimen biaya termurah hasilkan nitrogen," ujar Achmad kepada CNBC Indonesia dalam SOE Conference, Selasa (18/10/2022).

Dia menambahkan, pihaknya juga masih memiliki spare kapasitas ammonia converter di Aceh, sehingga tidak perlu membangun ammonia converter lain dan biaya akan lebih murah.

Selain itu, untuk kebutuhan listrik Pupuk Indonesia akan mengambil green electricity dari PLN. Menurutnya, PLN banyak memiliki tenaga hidro untuk mendukung implementasi tersebut di lhokseumawe, Aceh.

"Ini perlu kerja sama dengan berbagai pihak, karena ini kolaborasi supaya proyek ini sukses," jelasnya.

Sedangkan untuk blue ammonia, Pupuk Indonesia telah menandatangani 6 MOU terkait blue amonia. Adapun partner kerja sama ini bermacam-macam, dan kebanyakan berasal dari Jepang.

Para partner tersebut selain akan bertindak sebagai investor, juga sebagai off taker. Hal ini karena perusahaan Jepang punya komitmen kuat untuk membeli blue ammonia. Di dalam roadmap-nya Pemerintah Jepang ada rencana tahun 2030 harus membeli 3 juta ton (blue ammonia).

"Jadi semua dunia berusaha meng-grab peluang ini. Masalahnya harga belum tahu. Ada insentif yang dibayarkan di atas harga ammonia yg sekarang," pungkasnya.


(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kejar Target NZE, KBUMN Kembangkan 5 Inisiatif Strategis

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular