
Ekspor RI ke India, AS, & China Turun, Sinyal Kuat Resesi?

Jakarta, CNBC Indonesia - Ekspor Indonesia pada September 2022 turun 10,99 persen dibanding Agustus 2022, yaitu dari U$ $27,86 miliar menjadi US$ 24.80 miliar.
Penurunan ekspor September 2022 dibanding Agustus 2022 disebabkan oleh menurunnya ekspor nonmigas 10,31%, yaitu dari US$ 26,17 miliar menjadi US$ 23,47 miliar, dan ekspor migas 21,41%, yaitu dari US$1,68 miliar menjadi US$1,32 miliar.
"Penurunan ekspor migas disebabkan oleh menurunnya ekspor hasil minyak 35,43% menjadi US$298,1 juta dan gas 22,06% menjadi US$850,3 juta, sedangkan ekspor minyak mentah naik 32,23% menjadi US$177,1 juta," ungkap Deputi Bidang Distribusi Jasa dan Statistik Setianto, Senin (17/10/2022).
Berdasarkan jenis barang, Setianto mengungkapkan penurunan terbesar ekspor nonmigas September 2022 terhadap Agustus 2022 terjadi pada lemak dan minyak hewan/nabati sebesar US$1,42 miliar atau 31,91%, sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada bijih logam, terak, dan abu sebesar US$238,1 juta atau 29,07%.
Dari negara tujuan ekspor, BPS mengemukakan penurunan ekspor pada bulan September 2022 ini terjadi untuk India, AS, Jepang, Korea Selatan, Taiwan dan China.
Berikut ini data negara tujuan ekspor RI yang mengalami penurunan:
1. India US$ 722,1 juta (29,23%)
2. AS US$ 472,3 juta (18,26%)
3. Korsel US$ 107,1 juta (11,91%)
4. Taiwan US$ 58,3 juta (7,97%)
5. Jepang US$ 54,4 juta (2,53%)
6. China US$ 5,7 juta (0,09%)
Sebagai catatan, Jepang, AS, India, Taiwan, Korsel dan China masuk ke dalam 10 besar partner dagang Indonesia.
Pangsa ekspor China mencapai 26,23%, AS sebesar 9,01% dan Jepang 2,1%. Kemudian, India sebesar 7,45% dan Korea Selatan 3,38%. Adapun, AS, China dan Jepang saat ini tengah mengalami ancaman resesi hebat.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ekonomi China Genting, Orang RI Mau Jualan Kemana Lagi?