Internasional

Korut Makin Sering Pamer Rudal Nuklir, Ternyata AS Kompornya!

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Rabu, 12/10/2022 08:15 WIB
Foto: via REUTERS/South Korean Defense Ministry

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Korea Utara (Korut) mulai buka suara terkait mengapa negara itu melakukan serangkaian uji rudal nuklir baru-baru ini. Pyongyang mengatakan ini disebabkan oleh meningkatnya ancaman dari Amerika Serikat (AS).

Dalam sebuah keterangan, media Korut KCNA melaporkan bahwa uji rudal nuklir itu dilakukan sebagai respon atas latihan militer Korsel-AS beberapa pekan lalu yang bahkan melibatkan kapal induk nuklir, USS Ronald Reagan. Uji coba itu, menurut Korut, dapat mengasah kemampuan untuk memusnahkan objek di lokasi mana pun.

"Melalui tujuh kali latihan peluncuran unit operasi nuklir taktis, kemampuan perang yang sebenarnya ... dari pasukan tempur nuklir yang siap untuk memukul dan memusnahkan objek yang ditetapkan di lokasi manapun dan kapanpun ditampilkan secara penuh," kata pejabat Korut kepada KCNA seperti dilaporkan Gulf Today, Senin (10/10/2022).


"Peluncuran - semua diawasi oleh Pemimpin Tertinggi Kim Jong Un - termasuk rudal balistik berkemampuan nuklir yang diluncurkan di bawah reservoir di timur laut; rudal balistik lainnya yang dirancang untuk menyerang lapangan udara, pelabuhan, dan fasilitas komando Korsel; dan rudal balistik darat-ke-darat tipe baru yang terbang di atas Jepang," KCNA melaporkan.

Profesor studi Korut di Universitas Seoul, Kim Dong Yub, mengatakan uji yang dilakukan baru-baru ini mungkin bertujuan untuk mendiversifikasi situs peluncuran untuk mempersulit musuh-musuh Korut dalam mendeteksi peluncuran rudalnya.

"Penerbangan rudal yang diperkirakan sejauh 600 kilometer (370 mil) mengindikasikan peluncuran itu bisa menjadi tes ledakan senjata nuklir di atas kota pelabuhan Busan di Tenggara Korsel, tempat USS Ronald Reagan sebelumnya berlabuh," terangnya.

Pyongyang sendiri menganggap latihan bersama Washington dan Seoul sebagai sebagai latihan invasi, meskipun AS dan Korsel dengan tegas mengatakan bahwa mereka bersifat defensif. Apalagi sejak terpilihnya pemimpin konservatif di Korsel, hubungan militer antara kedua negara terjalin cukup intens.

Bahkan, Presiden baru Korsel, Yoon Suk Yeol, sempat membuka opsi untuk menempatkan nuklir AS di wilayah itu sebagai bentuk pertahanan dari potensi aksi militer Korut.

Pyongyang pun tak tinggal diam. Negara pimpinan Kim Jong Un itu bahkan baru-baru ini mengeluarkan sebuah doktrin baru terkait penggunaan nuklir yang memungkinkan negara itu untuk meluncurkan senjata nuklir preventif secara otomatis dan segera untuk menghancurkan kekuatan musuh.


(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: AS Ogah Akui Laporan Intel Soal Gagal Hancurkan Nuklir Iran