
Suram! Optimisme Belanja Warga RI Terendah dalam 5 Bulan

Jakarta, CNBC Indonesia - Optimisme konsumen Indonesia langsung memudar setelah kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Subsidi awal September lalu. Survei Bank Indonesia (BI) menunjukkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) September ada di angka 117,2 atau terendah dalam lima bulan terakhir.
Indeks Keyakinan Konsumen pada September jauh lebih rendah dibandingkan pada Agustus 2022 yang tercatat 124,7. Semua kelompok pengeluaran dan usia menunjukkan penurunan optimisme, terutama pada responden dengan usia 41-50 tahun.
Penurunan optimisme dalam jumlah signifikan terjadi pada kelompok pengeluaran Rp 4,1-5 juta (turun 9,8 poin) dan Rp 5 juta ke atas (turun 9,1 poin, serta Rp 2,1-3 juta (turun 9,6 poin).
Anjloknya optimisme secara signifikan di semua kelompok pengeluaran ini terbilang tidak biasa. Pada survei-survei sebelumnya, penurunan optimism hanya terjadi pada beberapa kelompok tertentu saja. Penurunan juga biasanya ada di angka 6 poin ke bawah.
Pada Agustus, penurunan optimisme hanya terjadi pada kelompok pengeluaran terbawah dan kelompok paling atas.
Di lihat dari kotanya, penurunan optimisme terdalam ada di kota Medan, Padang, dan Makassar. Melandainya indeks juga terimbas dari semakin anjloknya Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK).
Indeks Ekonomi Saat Ini tercatat 108,3 pada September, terendah dalam lima bulan. Indeks menurun karena masyarakat melihat penghasilan dan ketersediaan lapangan kerja saat ini kurang menggembirakan.
Indeks penghasilan saat ini menyentuh 114,5 pada September, atau terendah dalam lima bulan terakhir.
Indeks penghasilan anjlok ke bawah 100 sepanjang April 2020- September 2021 akibat pandemi Covid-19. Indeks merangkak naik sejak Oktober 2021 dan kemudian melambung menjelang Lebaran atau Mei 2022 ke level tertinggi dalam sejarah di posisi 125,3.
Masyarakat juga melihat ketersediaan lapangan kerja dan kegiatan usaha saat ini kurang menggembirakan. Kondisi ini tercermin dari anjloknya kedua indeks ke level terendah dalam lima bulan terakhir.
Indeks ketersediaan lapangan kerja sempat meroket pada Mei tetapi kemudian amblas ke 102,5 pada September.
Melemahnya penghasilan dan ketersediaan lapangan kerja membuat masyarakat enggan membeli barang tahan lama. Indeks pembelian barang tahan lama melemah ke posisi 102,5 pada September 2022, terendah lima bulan terakhir.
Masyarakat juga melihat ketersediaan lapangan kerja semakin suram. Indeks ekspektasi ketersediaan lapangan kerja melandai ke level terendah dalam lima bulan terakhir ke 128,2 pada September 2022.
Optimisme masyarakat dalam melihat kelangsungan kegiatan usaha ke depan juga semakin ambles. Indeks ekspektasi kegiatan usaha anjlok ke 118,8. Level tersebut adalah yang terendah dalam setahun terakhir.


Besok Ada Kabar Genting, Bisa Jadi Mimpi Buruk Buat RI!

Heboh Istri Sah Raja Thailand Muncul di Publik, Ini Potretnya

Manufaktur RI Lesu Tapi Industrinya Tumbuh 5,6%, BPS Buka Suara

Mahasiswa DO Mendadak Kaya Raya Berharta Rp 108 Triliun, Ini Sosoknya

Jenderal AS Tiba-Tiba Menghadap Presiden Prabowo, Ada Apa?

Ini Daftar Buah Paling Dicari Dunia: Ternyata Berlimpah di RI

BP Temukan Cadangan Minyak-Gas Terbesar dalam 25 Tahun, Ini Lokasinya
