
Perbandingan Utang Arab Saudi, AS & RI, Siapa Paling Besar?
Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
08 October 2022 21:50

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan utang pemerintah hingga akhir Agustus 2022 Rp7.236,61 triliun. Lebih tinggi dari posisi utang bulan lalu Rp 7.163,12 triliun atau bertambah Rp 73,49 triliun.
"Posisi utang Pemerintah berada di angka Rp7.236,61 triliun," tulis buku APBN Kita yang dirilis Kemenkeu, Kamis (29/9/2022).
Rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) juga bahkan lebih tinggi dari posisi sebelumnya. Kemenkeu mencatat ada kenaikan dari 37,91% menjadi 38,30%.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati telah bertekad untuk mengembalikan defisit fiskal di bawah 3% pada tahun depan, setelah selama pandemi dilonggarkan batasannya. Hal ini dilakukan dengan mengurangi penerbitan utang, terlebih ketika dunia sedang mengalami guncangan dan tren kenaikan suku bunga saat ini.
Sri Mulyani pun memastikan target utang tidak ikut naik. Ini terlihat dari defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang tetap dipatok 3,92% terhadap produk domestik bruto (PDB) pada tahun ini.
Sri Mulyani dan jajaran pun tengah melakukan strategi pembiayaan utang. Dia menuturkan realisasi pembiayaan utang hingga 31 Agustus 2022 mencapai Rp 331,2 triliun atau turun 40,1% jika dibandingkan periode yang sama tahun 2021 yang sebesar Rp 552,6 triliun.
Realisasi pembiayaan utang hingga 31 Agustus 2022 yang mencapai Rp 331,2 triliun baru terealisasi 35,1% dari target yang sebesar Rp 943,7 triliun seperti yang diatur di dalam Perpres 98/2022.
"Bayangkan kondisi di mana sektor keuangan, pasar keuangan, pasar obligasi menghadapi guncangan besar dan bertubi-tubi, maka strategi menurunkan pembiayaan utang menjadi sangat sesuai dan tepat, baik waktu dan strategi," kata Sri Mulyani dalam konferensi APBN Kita edisi Agustus 2022, dikutip Selasa (27/9/2022).
Secara rinci, pembiayaan utang hingga 31 Agustus 2022 terdiri dari SBN (neto) sebesar Rp 317,3 triliun atau turun 44,1% jika dibandingkan realisasi periode yang sama tahun 2021 yang sebesar Rp 567,4 triliun.
Sementara itu, pinjaman neto sudah terealisasi sebesar Rp 13,8 triliun atau turun 193,3% dibandingkan dengan realisasi 31 Agustus 2021 yang sebesar Rp 14,8 triliun. (dhf/dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Pages
Most Popular