
Petaka Dunia Selain Covid "Makan Korban" Baru: Miras

Jakarta, CNBC Indonesia - Ancaman baru di dunia yakni perubahan iklim telah memakan korban baru. Kali ini, industri minuman keras (miras) mulai menyatakan terdampak oleh fenomena ini.
Kepala Eksekutif perusahaan miras Diageo PLC, Ivan Menezes, mengatakan bahwa saat ini wilayah Skotlandia yang merupakan salah satu basis produksinya mengarah bencana kekeringan. Ini akan berdampak langsung pada produksi miras unggulan Diageo, Johnnie Walker.
"Ancaman di Skotlandia, di mana Diageo adalah pengekspor wiski Scotch terbesar melalui merek seperti Johnnie Walker, tergantung pada seberapa sukses dunia dalam mencegah perubahan iklim dan mencapai batas 1,5 derajat Celcius pada pemanasan global," katanya dikutip Reuters, Selasa (4/10/2022).
Selain Johnnie Walker, Menezes juga mengatakan lini bisnis birnya, Guinness, juga terancam lantaran produksi bir yang mengharuskan adanya air dalam jumlah besar. Karenanya saat ini kompensasi Diageo juga akan diarahkan untuk konservasi air.
"Diageo melihat upaya konservasi air dan lingkungan sebagai "benar-benar inti dari kesehatan bisnis jangka panjang. Kami adalah bisnis konsumen sehingga akan diterjemahkan ke dalam preferensi konsumen dari waktu ke waktu," tambahnya.
Secara terpisah, Menzenes juga mengatakan bahwa Diageo ikut terdampak dari inflasi dan melonjaknya biaya energi. Ia memprediksi perusahaan akan baik-baik saja jika Eropa mampu meredam pemadaman listrik dengan tanggap.
Industri minuman keras sendiri sejauh ini telah berhasil menghindari pukulan dari krisis biaya hidup yang sedang berlangsung di Eropa. Diageo baru-baru ini melaporkan penjualan yang kuat dari produk-produknya yang paling mahal.
Perusahaan itu mengatakan pada bulan Juli bahwa produknya dijual karena beberapa warga menganggapnya sebagai kesenangan sesekali. Bahkan, produk miras masih dikonsumsi meski inflasi tinggi pasca perang Rusia-Ukraina belum mereda.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sri Mulyani Tawarkan Dunia Agar Selamat dari Perubahan Iklim