
Suku Bunga Naik, PUPR 'Janji' Tak Pengaruhi Rumah Subsidi

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur PUPR Herry Trisaputra Zuna menyebut Kementerian PUPR telah menyiapkan berbagai insentif bagi sektor properti dalam merespons kenaikan suku bunga The Fed. Adanya kenaikan suku bunga ini dikhawatirkan berimbas pada sektor properti, termasuk untuk pembelian rumah.
"Yang bisa dilakukan dari sisi Kementerian PUPR adalah membuat cicilan terjangkau dengan bentuk bantuan dan kemudahan," ungkap dia di Media Center Kementerian PUPR, Selasa (4/10/2022).
Dilansir dari CNBC International, The Fed menaikkan suku bunga dana federal hingga kisaran 3-3,25% atau angka ini tertinggi sejak awal 2008. Dengan kenaikan suku bunga bank sentral AS tersebut, Bank Indonesia (BI) dipastikan kembali menaikkan suku bunga acuannya.
Dia menegaskan pemerintah berupaya menekan dampak kenaikan suku bunga terutama untuk rumah MBR dengan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) bunganya akan dibuat menjadi sebesar 5%. Harry mengakui dibutuhkan berbagai upaya bersama stakeholder lainnya untuk memberikan bunga di level tersebut.
"Padahal di pasar, kan, bisa 11-12%. Jadi itu ongkosnya besar, dan jumlahnya juga enggak sedikit. Untuk 200 ribu kita alokasikan Rp 23 triliun," jelas dia.
Bantuan lainnya adalah berupa cicilan yang lebih rendah dalam Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT) dan program subsidi selisih bunga sehingga masyarakat dapat membayar dengan bunga terjangkau.
"Kenaikan suku bunga The Fed tidak mempengaruhi untuk subsidi. Tapi jumlahnya yang terbatas," tegas Harry.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Detik-Detik BBM Subsidi Naik, Apa Rumah Subsidi Ikut Naik?