Krisis Energi Makin Ngeri, Eropa Siapkan Skenario 'Gelap'
Jakarta, CNBC Indonesia - Krisis energi yang menghantam Eropa menjadi momok bagi wilayah tersebut dalam menghadapi musim dingin tahun ini. Potensi kekurangan listrik terus diantisipasi.
Komisi Eropa sedang mempersiapkan pemadaman listrik dan keadaan darurat lainnya di Uni Eropa (UE). Hal itu dilaporkan kelompok media RND, mengutip seorang pejabat senior Uni Eropa, di tengah kekhawatiran atas konflik di Ukraina dan kemungkinan krisis energi di dalam blok tersebut.
Penurunan ekspor bahan bakar fosil Rusia ke blok tersebut telah mendorong beberapa negara Uni Eropa untuk memberlakukan rencana darurat yang dapat menyebabkan penjatahan saat mereka berlomba untuk menemukan pasokan alternatif.
Saat ini, UE sedang mempersiapkan dua skenario. Komisaris manajemen krisis UE Janez Lenarcic mengatakan, dalam skenario pertama, hanya sejumlah kecil negara anggota yang terkena dampak insiden seperti pemadaman listrik dan negara-negara UE lainnya dapat memasok listrik ke anggota yang terkena dampak.
Namun, pada skenario kedua, jika sejumlah besar negara terkena pada saat yang sama, negara-negara blok itu harus membatasi pengiriman bantuan darurat mereka ke anggota lain dan Komisi dapat menutupi kebutuhan melalui cadangan strategisnya.
"Sangat mungkin bahwa bantuan bencana juga akan dibutuhkan di UE," kata Lenarcic, dikutip Reuters dari laporan RND, Selasa (4/10/2022).
Adapun, pada April, setelah serangan Rusia ke Ukraina, Komisi mengatakan telah memulai operasi 'penimbunan' untuk meningkatkan pertahanannya terhadap insiden kimia, nuklir, dan biologi.
(luc/luc)