Apartemen di DKI Sampai Rumah Serpong Diobral, Pertanda Apa?

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
01 October 2022 20:15
Ilustrasi Apartemen (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Apartemen (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga properti di Jakarta dan sekitarnya bikin kejutan baru akhir-akhir ini. Hasil penelusuran CNBC Indonesia, pemilik apartemen hingga rumah bekas, menjual asetnya dengan harga 'murah'.

Seperti apartemen-apartemen di Jakarta ini. Lokasinya bukan sembarang, bahkan ada di kawasan elite. Tapi pemiliknya mau melepas dengan harga Rp200 jutaan, bahkan ada yang Rp100 jutaan.

Padahal sebelumnya, harga apartemen di Jakarta sudah berkisar Rp400-500 jutaan.

Dikutip dari rumah.com, pemilik unit studio di Apartemen East Park Jatinegara, Jakarta Timur menawarkan asetnya dengan harga tergolong sangat murah. Memang, kondisinya unfurnished alias kosongan dengan luas 21 meter per segi (m2).

"Harga Rp 135 juta. 1 kamar mandi dan 1 kamar tidur, View kolam renang. Fasilitas apartemen akses kartu di lantai dasar, kolam renang lantai dasar serta parkiran mobil dan motor," tulis penjual dikutip Sabtu (1/10/2022).

Harga tersebut jauh lebih murah dari rumah subsidi. Saat ini, harga rumah subsidi dibanderol dengan Rp 178 juta, namun bisa kembali naik nantinya ke angka Rp 188 juta.

Bukan hanya di perbatasan Jakarta-Bekasi, namun apartemen di perbatasan Jakarta-Tangerang juga ada yang dijual dengan harga Rp 145 juta, lagi-lagi lebih murah dari rumah subsidi.

Lokasinya di Jl Bintaro Permai No 5 Pesanggrahan, Jakarta Selatan yakni Bintaro Park View Tower A.

"Letak strategis dan masih di Jakarta Selatan Pesanggrahan. Ke Toll JORR hanya 5 menit, Pondok Indah 10 menit, Bintaro 10 menit. Cocok untuk investasi dekat kampus Moestopo dan Universitas Trisakti (Pariwisata)," tulis penjual dilansir dari Lamudi.

Apartemen bertipe studio ini memiliki luas 25m2 dengan 1 kamar mandi dan 1 kamar tidur. Lokasinya berada di lantai 12. Beberapa fasilitas pendukung mulai dari swimming pool, fitness center, jogging track, serta leisure park.

Jika punya uang lebih, bisa melirik apartemen Apartemen Tokyo Riverside di Pantai Indah Kapuk (PIK) 2. Pemilik menjualnya Rp 285.000.000 untuk tipe studio. Luas bangunan sebesar 21 meter per segi (m2) dengan 1 kamar mandi dan 1 kamar tidur.

Lokasinya berada di lantai 18 dengan sertifikat Perjanjian Pengikatan Jual Beli. Memang, kondisi apartemen yang dijual tanpa fasilitas apa pun alias kosongan.

Ada juga Apartemen Sentra Timur Residence yang merupakan pusat kawasan bisnis di Jakarta Timur. Lokasinya di depan pintu tol Pulo Gebang dan dikelilingi mal dan supermarket seperti Aeon Mall JGC, Lulu Dept Store, dan Grand Cakung.

Harganya tidak jauh berbeda, yakni Rp 270.000.000, namun lebih luas yakni 36 m2 dengan 2 kamar tidur dan 1 kamar mandi di lantai 21.

"Bisa cash/KPA (Kredit Pemilikan Apartemen) angsuran mulai Rp 2 Jutaan/bulan. Booking 5 juta, DP mulai 10%. Unit ready, harga belum termasuk biaya akad dan pajak pembelian," tulis penjual.

Harga Rumah BSD

Tak hanya apartemen yang dilego, harga rumah di kawasan elite seperti Bumi Serpong Damai ((BSD) pun kini diobral.

Dari penelusuran di platform online jual beli properti seperti Lamudi, banyak rumah di BSD yang dijual jauh di bawah Rp 1 miliar.

Ini tentu sangat jarang terjadi. Dan, biasanya pemasang iklan mencantumkan pesan sedang butuh uang alias BU.

Misalnya, iklan berikut, "Rumah Bagus Tapi Murah Di Griya loka BSD Butuh Uang Cepat BUMI SERPONG DAMAI, TANGERANG SELATAN" harga yang ditawarkan Rp 875 juta."

Lalu ada juga pengiklan yang memasang rumahnya di Nusa Loka BSD dengan status BU, harga yang ditawarkan Rp 950 juta, dengan luas bangunan 60 M2 dan luas tanah 84 M2.

Pemasang iklan lainnya menuliskan "Rumah Millenials BSD Mura" dengan luas lahan 72 M2 dan bangunan 65 M2, harganya Rp 900 juta. Juga ada yang menawarkan "Rumah standard Murah BSD" di Kencana Loka, harganya Rp 990 juta, luas tanah 84 M2 dan bangunan 65 m2.

Pengamat Properti Panangian Simanungkalit mengatakan, fenomena munculnya apartemen dengan harga murah karena permintaan yang sangat lemah.

"Minat menurun, jadi pertama suplai terlalu banyak, sehingga pengembang menurunkan harga. Bukti pasar lemah. Jadi dia nggak mau konsumen kabur. dijabanin menjual 200 juta, kan gila," kata Panangian kepada CNBC Indonesia, Kamis (29/9/2022).

Apalagi, saat ini milenial cenderung lebih memilih memiliki rumah tapak meski harus pergi ke kawasan penyangga Jakarta seperti Depok, Tangerang, Bekasi hingga Bogor. Pasalnya, sejak pandemi Covid-19, tren bekerja dari rumah seperti sudah menjadi kebiasaan baru. Akibatnya, pengembang berani untuk menjual apartemen dengan harga murah.

"Dalam situasi susah, pembeli adalah raja, karena pembeli banyak pilihan. Ngga mau buru-buru beli, liat cek ricek, ambil keputusan jangan terburu-buru, ini momentum. Di angka tinggi nggak ada (minat), ngga laku, mati pengembangnya," ujar Panangian.


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Muncul Fenomena Apartemen Dijual Murah Rp200 Jutaan, Ada Apa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular