Finlandia Punya Kabar Baik soal Energi, Eropa Batal Krisis?

Jakarta, CNBC Indonesia - Reaktor nuklir Olkiluoto 3 (OL3) Finlandia yang telah lama tertunda akhirnya mencapai kekuatan penuh untuk menjadi fasilitas produksi listrik paling kuat di Eropa.

Kabar positif di tengah krisis energi Eropa tersebut diungkapkan operator TVO, Jumat (30/9/2022), dilansir AFP.

Dengan tingkat daya reaktor mencapai 1.600 megawatt (MW), pembangkit yang terletak di pantai barat daya negara Nordik itu sekarang juga merupakan fasilitas produksi listrik paling kuat ketiga secara global.

Baca: Alert! Inflasi Eropa Sentuh 10%, Tertinggi Sepanjang Sejarah

"Unit pembangkit sekarang menjadi fasilitas produksi listrik paling kuat di Eropa," kata TVO dalam sebuah pernyataan, menambahkan bahwa operasi reguler diharapkan akan dimulai pada Desember 2022.

Produksi listrik OL3 diharapkan dapat meringankan tantangan musim dingin yang akan datang. Pasalnya, harga energi masih belum menunjukkan tanda-tanda penurunan seiring dengan pearng Rusia-Ukraina yang belum usai.

Adapun, sekitar 40% produksi listrik Finlandia sekarang berasal dari Olkiluoto. Gabungan reaktor OL1 dan OL2 menghasilkan sekitar 21% dan OL3 baru saja sekitar 19%.

Baca: Begini Gambaran Suramnya Ekonomi Eropa, Bakal Merembet ke RI?

Reaktor yang dibangun oleh konsorsium Areva-Siemens yang dipimpin Prancis itu mulai beroperasi pada Maret, 12 tahun terlambat dari jadwal, setelah mengalami serangkaian kemunduran yang panjang.

Produksi reguler pabrik diharapkan mulai musim panas ini, tetapi ditunda hingga Desember, setelah ditemukan 'bahan asing' di pemanas ulang uap turbin.

Operator TVO mengatakan bahwa sepuluh set tes yang tersisa akan berdampak pada tingkat daya dalam beberapa bulan mendatang.

Baca: Ini Dia 11 Nama Calon Pengganti Putin, Bisa Lebih 'Kejam'

"Dalam beberapa tes yang akan datang, produksi unit pabrik sengaja terganggu atau tingkat daya diturunkan," kata perusahaan itu.

Adapun, model reaktor bertekanan itu dirancang untuk meluncurkan kembali tenaga nuklir di Eropa setelah bencana Chernobyl 1986, dan disebut-sebut menawarkan output daya yang lebih tinggi dan keamanan yang lebih baik.

(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Salut! Tetangga RI Operasikan Reaktor Nuklir Buatan Sendiri