
Suku Bunga Naik, Singapura Perketat Pembiayaan KPR

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Singapura telah meluncurkan paket kebijakan untuk pasar properti, termasuk pengetatan batas pinjaman perumahan akibat kenaikan suku bunga.
"Langkah ini akan memastikan peminjaman yang hati-hati dan menghindari kesulitan di masa depan dalam melayani pinjaman rumah," kata Bank Sentral Singapura, Kementerian Pembangunan Nasional, dan Dewan Perumahan & Pembangunan dalam sebuah pernyataan bersama pada Kamis (29/9/2022).
Langkah-langkah itu termasuk menurunkan jumlah pinjaman pemerintah yang tersedia untuk membeli perumahan umum sebesar 5 poin persentase yang berlaku mulai hari ini, Jumat (30/9/2022).
Tingkat suku bunga yang digunakan dalam perhitungan pinjaman bank juga telah dinaikkan. Ini akan mengurangi jumlah pinjaman yang dapat diperoleh seseorang sehubungan dengan tingkat pendapatan mereka saat membeli dari pasar properti publik atau swasta.
Reuters sebelumnya melaporkan rekor jumlah apartemen perumahan umum Singapura terjual lebih dari 1 juta dolar Singapura atau setara Rp 10,6 miliar.
"Pemerintah menerapkan paket luas langkah-langkah pendinginan Desember lalu, tetapi masih ada momentum kenaikan yang jelas dalam harga perumahan publik yang meningkat lebih dari 5% sejak saat itu hingga akhir kuartal kedua tahun ini," kata pihak berwenang.
Sementara itu, harga rumah pribadi juga naik 3,5% pada kuartal kedua, lima kali lipat dari kenaikan 0,7% pada kuartal sebelumnya.
Pihak berwenang mengatakan dalam pernyataan Kamis bahwa suku bunga telah meningkat secara signifikan dan kemungkinan akan naik lebih jauh.
"Kami mendesak rumah tangga untuk berhati-hati sebelum mengambil pinjaman baru, dan memastikan kemampuan membayar utang mereka sebelum membuat komitmen keuangan jangka panjang," tambahnya.
Ekonom OCBC Selena Ling mengatakan langkah-langkah itu bijaksana dan harus dapat memperlambat laju apresiasi harga. Ling mengatakan langkah-langkah tersebut akan berdampak lebih kecil pada investor asing karena mereka lebih terbiasa dengan situasi suku bunga global atau kurang bergantung pada pinjaman.
Sementara itu, Christine Sun, Wakil Presiden Senior Penelitian & Analitik OrangeTee & Tie, mengatakan langkah-langkah baru ini terutama ditargetkan pada pasar perumahan umum yang dijual kembali, yang tahun ini terlalu 'panas' karena harga tinggi di seluruh pulau.
Belum lama ini, banyak bank sentral di seluruh dunia telah menaikkan suku bunga untuk melawan inflasi. Di Singapura, suku bunga hipotek bank ditentukan oleh bank komersial. Tiga bank lokal dalam beberapa pekan terakhir telah menghapus sementara pinjaman rumah dengan suku bunga tetap.
Tingkat inflasi bulanan Singapura tetap tinggi dalam beberapa bulan terakhir. Para ekonom secara luas memperkirakan bank sentral akan memperketat kebijakan pada tinjauan yang dijadwalkan Oktober mendatang.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Singapura Tarik Kecap-Saus ABC Buatan RI, Begini Faktanya