Lagi Marak, Begini Cara Cegah Modus Social Engineering

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
Kamis, 29/09/2022 17:34 WIB
Foto: dok BRI

Jakarta, CNBC Indonesia - Masyarakat diimbau untuk senantiasa waspada terhadap informasi menyesatkan yang datang dari sumber tidak resmi perbankan. Dalam hal ini, masyarakat dapat menghindari klik tautan mencurigakan atau mirip-mirip dengan akun resmi perbankan yang ditujukan untuk mencuri akses layanan perbankan seseorang.

Ketua Indonesia Cyber Security Forum Ardi Sutedja mengatakan, beragamnya modus penipuan social engineering (soceng) harus ditanggapi masyarakat dengan meningkatkan kewaspadaan saat mengakses informasi atau bertransaksi. Masyarakat harus lebih waspada agar tidak membagikan data pribadi dan data perbankan kepada pelaku yang mengatasnamakan bank.

Menurut Ardi, soceng mempengaruhi pikiran korban dengan 'angin surga' melalui penawaran hadiah atau menakut-nakuti. Misalnya jika tidak melakukan yang diperintahkan, akun nasabah bisa terblokir atau dikenai denda.


"Fenomena angin surga kuat sekali dengan janji muluk-muluk. Kelengahan dimanfaatkan untuk menekan secara psikologis. Ini yang membuat penipu melakukan arahan dan diikuti korbannya. Ada ajaran orang tua kita dulu, jangan berbicara sama orang asing yang tidak dikenal. Itu sampai sekarang masih berlaku, tapi terkadang kita lupa dan lengah. Ini menyebabkan terjadi banyak penipuan lewat rekayasa sosial ini. Dan semakin banyaknya informasi yang lalu lalang sehingga masyarakat tidak fokus," ujar Ardi dikutip dari keterangannya, Kamis (29/9/2022).

Oleh karena itu, menurutnya jika ada yang mengatasnamakan perbankan melalui pesan singkat meminta masyarakat membuka kanal atau link, nasabah jangan segera percaya. Artinya perlu memastikan bahwa pemberi link adalah nomor resmi bank terkait.

"Tips saya kalau ada nomor yang tidak jelas, diblokir saja. Nomor penipuan itu kebanyakan menggunakan nomor prabayar. Itu diblokir saja. Karena kalau lembaga resmi, punya call center. Tidak dengan nomor prabayar. Dan jangan sekali-kali membuka link yang di-share dari nomor-nomor yang mencurigakan tadi," tegas dia.

Menanggapi adanya oknum penipu yang mengatasnamakan BRI, Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto meminta nasabah BRI untuk waspada dengan tidak memberikan data pribadi dan informasi lainnya melalui link dari sumber tidak resmi. Upaya itu diharapkan dapat mencegah terjadinya penyalahgunaan data perbankan nasabah.

Oleh karena itu, menurut Aestika nasabah jangan pernah mengakses link yang mengatasnamakan BRI. Nasabah juga diimbau tidak memberikan data pribadi dan data perbankan secara lisan apabila pelaku penipuan dengan soceng berusaha menghubungi melalui saluran telepon.

"Kami tidak membuka channel di aplikasi chat group. Kami pun mengimbau seluruh nasabah untuk selalu waspada terhadap berbagai modus tindak kejahatan social engineering. Nasabah juga diimbau untuk menjaga kerahasiaan data pribadi dan data transaksi perbankan kepada pihak mana pun, termasuk yang mengatasnamakan BRI," kata Aestika.

Di samping itu, dia mengungkapkan bahwa dengan beragamnya modus penipuan secara digital, BRI mengimbau nasabah agar tidak sembarang menginstal aplikasi dengan sumber tidak resmi dan tidak dapat dipertanggung jawabkan.

"Data atau informasi dapat dicuri oleh para fraudster apabila masyarakat menginstal aplikasi dengan sumber tidak resmi yang dikirimkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab," tegas dia.

Menurutnya, jika nasabah mendapat notifikasi melalui SMS atau surat elektronik atas transaksi yang tidak dilakukan, dapat segera menghubungi Contact BRI yang resmi di 14017/1500017. Adapun data perbankan yang perlu dijaga oleh nasabah, yakni nomor rekening, nomor kartu, PIN, username dan password digital banking, OTP, dan lain-lain.

Aestika pun mengatakan BRI senantiasa menginformasikan seluruh layanan melalui saluran komunikasi resmi yang dapat diakses nasabah melalui www.bri.co.id, Instagram @bankbri_id, Twitter bankbri_id, kontak bri, promo_bri, Facebook Bank BRI, YouTube Bank BRI, TikTok Bank BRI, dan call center BRI 14017/1500017.

"BRI juga terus mendukung, berkoordinasi, dan bekerja sama dengan aparat penegak hukum untuk melakukan penanganan, serta penangkapan pelaku kejahatan social engineering," pungkasnya.


(dpu/dpu)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Situs 'Bodong' Kejaksaan Tarik Uang Hingga Data Pribadi