Internasional

Badai Inflasi Eropa, Moral Konsumen di 3 Negara Ini Merosot

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
29 September 2022 17:03
People crowd a supermarket in Milan, Italy, Sunday, March 8, 2020. Italy announced a sweeping quarantine early Sunday for its northern regions, igniting travel chaos as it restricted the movements of a quarter of its population in a bid to halt the new coronavirus' relentless march across Europe. (Claudio Furlan/LaPresse via AP)
Foto: Warga memadati sebuah supermarket di Milan, Italia, Minggu,(8/3/2020). Italia mengumumkan karantina luas hari Minggu pagi untuk wilayah utara, sebagai upaya pencegahan meluasnya virus corona. (Claudio Furlan/LaPresse via AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Moral konsumen di tiga ekonomi terbesar zona euro turun akibat inflasi tinggi, yang tidak menunjukkan tanda-tanda mereda jelang musim dingin. Ketiga negara tersebut adalah Jerman, Prancis, dan Italia.

Semangat konsumen di Jerman diproyeksikan mencapai rekor terendah untuk bulan keempat berturut-turut jelang Oktober, menurut lembaga GfK, yang mengatakan setiap pemulihan dalam sentimen konsumen akan terikat untuk mengendalikan inflasi.

Indeks sentimen konsumen GfK turun ke -42,5 menjelang Oktober, dari pembacaan yang direvisi turun dari -36,8 pada September. Angka ini juga lebih rendah dari pembacaan -39,0 yang diprediksi oleh analis yang disurvei oleh Reuters.

Ekspektasi pendapatan secara khusus berkontribusi pada penurunan moral, di mana subindex berada pada level terendah sejak survei mulai mengumpulkan data untuk Jerman pada 1991.

Tak hanya Jerman, sentimen konsumen di Prancis juga memburuk sekali lagi pada September. Ini terjadi setelah pemulihan singkat pada Agustus, yang mengakhiri tujuh bulan berturut-turut penurunan, menurut data survei bulanan oleh kantor statistik nasional INSEE.

Pembeli di Italia juga bernasib sama, di mana indeks moral konsumen lembaga statistik nasional ISTAT pada September turun menjadi 94,8. Angka ini hampir tidak meleset dari perkiraan median oleh analis yang disurvei oleh Reuters sebesar 95,1.

Inflasi pada zona euro mendekati angka dua digit dalam beberapa bulan mendatang. Ini didorong semakin tinggi oleh biaya energi karena berhentinya pasokan gas Rusia membuat prospek resesi di blok mata uang bersama 19 negara mungkin dapat terjadi di masa depan.

Institut IMK Jerman pada Rabu memperkirakan resesi berbasis luas untuk ekonomi terbesar zona euro pada tahun 2023. Ini akibat penurunan signifikan dalam konsumsi swasta yang membebani pertumbuhan ekonomi negaranya.

Menurut GfK, perubahan satu poin dalam indikator sesuai dengan perubahan tahun ke tahun sebesar 0,1% dalam konsumsi swasta.

"Indikator kesediaan untuk membeli menunjukkan keseimbangan antara tanggapan positif dan negatif terhadap pertanyaan: Apakah menurut Anda sekarang adalah waktu yang tepat untuk membeli barang-barang utama?" kata GfK, dikutip Kamis (29/9/2022).


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hindari 'Malapetaka' Inflasi, Eropa Siapkan Rencana Khusus

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular