
Sri Mulyani: Pandemi Covid Belum Berakhir!

Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi covid-19 belum sepenuhnya berakhir. Banyak negara kini masih dihadapkan dengan penambahan kasus baru dan terjerat luka memar atau scaring effect pasca pandemi.
"Kita mengakui bahwa pandemi ini belum berakhir. 2,5 tahun dan banyak negara di dunia yang belum sepenuhnya pulih," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Kempinski Ballroom Jakarta, Kamis (29/9/2022).
Indonesia sendiri sudah mampu mengendalikan situasi dengan semakin berkurangnya tekanan dari sisi pandemi covid-19 terhadap ekonomi. Terlihat dalam beberapa kuartal terakhir, ekonomi mampu tumbuh positif, bahkan di atas banyak negara ASEAN dan G20.
"Indonesia adalah sedikit dari negara di dunia yang bahkan tahun 2021 di semester II kita sudah melewati pre pandemi level GDP, yaitu 1,9%. Dan kemudian tahun ini lebih tinggi lagi di atas 7%," ungkapnya.
Sri Mulyani mengungkapkan, hanya tiga negara yang pertumbuhan ekonominya di atas Indonesia dari seluruh negara G20. Bahkan, di negara ASEAN pun Indonesia mampu mencatat sebagai negara dengan pemulihan tercepat dan memiliki performa perekonomian yang kuat.
"Kita termasuk yang memiliki performance pemulihan yang relatif cepat dan kuat," imbuhnya.
Hanya saja patut diketahui, Sri Mulyani menyatakan pandemi di Indonesia tidak hilang begitu saja. Ada luka memar yang dalam tertinggal dan harus dibereskan segera.
"Luka dalam perekonomian yang sangat berbeda sekali dengan luka akibat global financial crisis 2008-2009. Atau kalau untuk indonesia pengalaman 97-98 yaitu financial crisis di Asia tenggara, termasuk di negara kita," pungkasnya.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Covid Belum Punah, Sri Mulyani: Semua Harus Tetap Waspada