
Awas! Komoditas Primadona RI Bisa Terseret Ambruknya Minyak

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah rupanya perlu bersiap diri menghadapi penurunan harga komoditas unggulan seperti minyak sawit hingga batu bara. Hal tersebut menyusul adanya penurunan harga minyak mentah dunia belakangan ini.
Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menilai dengan tren penurunan harga minyak mentah, Indonesia sebagai penghasil komoditas yang cukup besar dari minyak sawit dan batu bara harus bersiap diri. Terutama dalam menghadapi terjadi nya tren penurunan harga komoditas sejalan dengan harga minyak mentah yang saat ini turun.
"Ini artinya sektor sektor yang menjadi primadona akan berubah menjadi sektor yang mengalami kontraksi paling tajam. Inilah yang disebut roller coaster dari komoditas karena dalam waktu singkat harga komoditas naik dan turun dan sulit diperkirakan," kata Bhima kepada CNBC Indonesia, Rabu (28/9/2022).
Oleh sebab itu, ia menyarankan supaya pemerintah dapat mempersiapkan skenario, apabila sektor berbasis komoditas turun maka pemerintah harus mendorong sektor lainnya.
Misalnya sektor yang basisnya adalah industri pengolahan ataupun sektor ekonomi digital. Sehingga penurunan komoditas tidak langsung membuat perekonomian Indonesia mengalami kontraksi yang cukup dalam.
Untuk diketahui, berdasarkan data Bloomberg pada Rabu (28/9/2022) pukul 13.00 WIB, harga minyak jenis Brent untuk kontrak pengiriman November 2022 turun 1,24% ke level US$ 85,20 per barel. Sedangkan harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman November 2022 turun 1,24% ke level US$ 77,53 per barel.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Minyak Nyaris US$ 100, Ada Berkahnya Juga Buat RI
