Ngeri! Ramalan Terbaru Harga CPO, Akhir 2022 Nyungsep Parah

Damiana Cut Emeria, CNBC Indonesia
Selasa, 27/09/2022 14:55 WIB
Foto: Bongkar Muat Minyak Crude Palm Oil (CPO) (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/ CPO) diprediksi bakal anjlok parah di akhir tahun 2022. Hal itu disampaikan Direktur Godrej International Ltd Dorab Mistry saat jadi pembicara di 2022 Globoil AGRA.

Dalam video presentasi yang ditayangkan akun Youtube Tefla's Events (Penyelenggara Globoil), 26 September 2022, Dorab mengatakan, harga CPO di Bursa Malaysia Derivatif akan terus turun ke MYR3.000 per ton di akhir September 2022.

"Dan, harga akan terus turun ke MYR2.500 per ton di akhir Desember 2022," kata Dorab, dikutip Selasa (27/9/2022).


Menurut Dorab, potensi anjloknya harga CPO tersebut dipicu oleh potensi meningkatnya pasokan CPO ke pasar global.

Di sisi lain, ujar dia, negara-negara pasar utama CPO dunia saat ini didominasi negara berkembang yang tengah menghadapi masalah besar.

"Produksi negara produsen saat ini pulih sangat kuat. Dan, kita sudah melihat pemangkasan permintaan akibat tingginya harga. Alasan saya begitu bearish juga karena resesi di negara-negara dengan ekonomi besar," kata Dorab.

"Juga, pasar utama CPO ada di negara berkembang, seperti Afrika, India, Bangladesh, China, Myanmar. Dan semua negara ini kecuali India mengalami masalah pembayaran dan dolar AS mahal, masalah infrastruktur. Ekonomi di negara ini lemah dan tidak ada potensi permintaan yang kuat," tambah Dorab.

Sementara itu, lanjut dia, pasar tengah menghadapi tantangan dari pasar ekuitas, kebijakan The Fed, hingga AS yang masuk musim politik.

"Perbaikan harga komoditas tergantung dolar AS dan itu membutuhkan waktu," ujar Dorab.

Direktur Eksekutif Palm Oil Agribusiness Strategic Institute (PASPI) Tungkot Sipayung mengatakan hal senada.

"Saat ini dari sisi permintaan minyak sawit dunia sedang tren melemah menyusul resesi ekonomi dunia yang sedang berlangsung dan berlanjut makin parah tahun depan. Dari sisi supply, dalam 3 bulan terakhir terjadi peningkatan ekspor dari Indonesia yang membuat stok minyak sawit negara importir meningkat cepat," kata Tungkot kepada CNBC Indonesia, Selasa (27/9/2022).

Sementara itu, lanjutnya, stok minyak sawit domestik juga masih tinggi, di atas normal.

"Produksi minyak sawit tahun 2022 ini juga diperkirakan naik sekitar 10%. Kombinasi ini membuat harga CPO dunia tertekan. Mungkin saja di bawah MYR3.000," kata Tungkot.

Sementara itu, chart Tradingeconomics menunjukkan, harga CPO di sesi perdagangan hari ini, Selasa (27/9/2022 pukul 14.22 WIB) masih berfluktuasi di rentang MYR3.480-3.500 per ton.


(dce/dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Sederet Ulah Trump Hingga Potensi "Kopdar" Korut & Korsel