Ngeri! Perang Terus, Ini Ramalan Baru Gelapnya Ekonomi Dunia

News - Thea Arbar, CNBC Indonesia
26 September 2022 17:20
Firefighters work at the 5th thermal power plant damaged by a Russian missile strike, amid Russia's attack on Ukraine, in Kharkiv, Ukraine September 11, 2022. REUTERS/Vitalii Hnidyi Foto: REUTERS/STRINGER

Jakarta, CNBC Indonesia - Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD), mengatakan ekonomi dunia tahun depan akan mendapat pukulan yang lebih besar dari perkiraan sebelumnya, karena efek perang Rusia-Ukraina yang tak kunjung usai.

Dalam laporan berjudul "membayar harga perang" yang dirlis pada Senin (26/9/2022), OECD yang berbasis di Paris mencatat, Perang Rusia-Ukraina memperburuk tekanan inflasi dunia, ketika biaya hidup sudah meningkat dengan cepat.

Tak hanya perang, OECD juga mengatakan wabah Covid-19 masih berdampak pada ekonomi global, sementara pertumbuhan juga dipengaruhi oleh kenaikan suku bunga, karena bank sentral di dunia berjuang mendinginkan harga-harga yang naik tinggi.

"Sejumlah indikator telah berubah menjadi lebih buruk, dan prospek pertumbuhan global telah menjadi gelap," kata OECD dalam laporannya, dikutip dari AFP.

"Pertumbuhan global terhenti pada kuartal kedua tahun ini, dan data di banyak negara sekarang menunjukkan periode pertumbuhan yang lemah," tambah OECD.

Organisasi itu memangkas perkiraan pertumbuhan 2023 untuk ekonomi global menjadi 2,2%, turun dari 2,8% dalam perkiraan sebelumnya pada Juni.

OECD juga memangkas semua prospek ekonomi untuk hampir semua negara G20, kecuali Turki, Indonesia, dan Inggris. OECD juga menaikkan perkiraan inflasi untuk G20 menjadi 8,2% untuk 2022 dan 6,6% untuk tahun depan.

Pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat (AS), ekonomi terbesar dunia, diperkirakan melambat menjadi 0,5% pada 2023. Di China, perkiraan pertumbuhan dipotong tajam untuk tahun ini menjadi 3,2% persen sementara itu sedikit lebih rendah menjadi 4,7% untuk 2023.

Sementara Jerman diperkirakan akan masuk ke dalam resesi tahun depan dengan pertumbuhan ekonomi sekarang terlihat menyusut 0,7%, penurunan 2,4 poin persentase dari perkiraan sebelumnya.

Ekonomi negara itu telah terpukul paling keras di Eropa, karena sangat bergantung pada pasokan gas alam Rusia, yang telah dipotong secara signifikan oleh Moskow sebagai pembalasan terhadap sanksi Barat.

Zona Euro secara keseluruhan akan mencatat pertumbuhan ekonomi kecil sebesar 0,3%, penurunan tajam dari 1,6%. OECD mempertahankan perkiraan pertumbuhan global 2022 tidak berubah pada tiga persen setelah sebelumnya menurunkannya.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Waduh, AS di Tepi Jurang Resesi!


(wed/wed)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading