APBN Kita Agustus 2022

Ramalan Buruk Sri Mulyani, Dunia Resesi Berjamaah di 2023

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
26 September 2022 16:07
Menteri Keuangan Sri Mulyani Saat Konferensi Pers APBN KITA September 2022. (Tangkapan Layar via Youtube Kemenkeu)
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani Saat Konferensi Pers APBN KITA September 2022. (Tangkapan Layar via Youtube Kemenkeu)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani memperkirakan dunia akan bersama-sama terjun ke jurang resesi pada 2023.

Resesi ini dipicu oleh inflasi yang tinggi akibat melesatnya harga pangan dan energi di sejumlah negara, khususnya Eropa dan AS. Inflasi tinggi memicu bank sentral di negara maju menaikkan suku bunga dan mengetatkan likuiditas.

Sri Mulyani menegaskan kebijakan tersebut akan berdampak bagi pertumbuhan ekonomi dunia. Bahkan, negara berkembang pun ikut merasakan efeknya.

"Kalau bank sentral di seluruh dunia meningkatkan suku bunga cukup ekstrem dan bersama-sama, dunia mengalami resesi di 2023," ujarnya, dalam Konferensi Pers APBN KITA Agustus, Senin (26/9/2022).

"Kenaikan suku bunga bank sentral di negara maju cukup cepat dan ekstrem dan memukul pertumbuhan negara-negara tersebut," lanjut Sri Mulyani.

Suku bunga acuan di Inggris tercatat sebesar 2,25% atau naik 200 basis points (bps) dan AS sudah mencapai 3,25% setelah naik 300 bps.

AS diperkirakan akan kembali menaikkan sebesar 75 bps dan Eropa sebesar 125 bps.

"Ini kenaikan ekstrem, selama ini Eropa sangat rendah dari sisi policy rate-nya," ujar Sri Mulyani.

Pada kuartal II-2022, dia melihat pertumbuhan ekonomi China, AS, Jerman dan Inggris sudah mengalami koreksi.

Sri Mulyani melihat kondisi ini kemungkinan akan berlanjut di kuartal III dan sampai akhir tahun.

"Sehingga prediksi pertumbuhan tahun ini dan tahun depan termasuk resesi mulai muncul," ujarnya.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sri Mulyani: AS Batal Resesi, Dunia Selamat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular