'Kiamat' Uang Tunai Makin Nyata, Ini Buktinya

Damiana Cut Emeria, CNBC Indonesia
26 September 2022 14:15
Multi trip KCI edisi RABU 'Pelopor Perubahan Budaya' (Tangkapan Layar via Twitter  @CommuterLine)
Foto: Multi trip KCI edisi RABU 'Pelopor Perubahan Budaya' (Tangkapan Layar via Twitter @CommuterLine)

Jakarta, CNBC Indonesia - KAI Commuter kini telah menerapkan seluruh stasiun kereta rel listrik (KRL) sebagai stasiun uang elektronik yang dimulai sejak 3 September 2022. 

VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mengatakan, sejak stasiun uang elektronik diberlakukan di seluruh stasiun, tercatat sebesar 62% dari seluruh transaksi pembayaran tiket commuterline atau sebanyak 9.398.733 transaksi menggunakan KMT (kartu multitrip).

Sementara itu, sebanyak 36% atau 5,37 juta lebih transaksi menggunakan uang elektronik bank, dan sisanya sebanyak 2% atau 248 ribu lebih transaksi menggunakan QR-Code.

"Dari pantauan KAI Commuter pada Senin pagi (26/9/2022), kondisi seluruh stasiun terpantau lancar dan kondusif. Meski tetap terdapat antrean, namun dapat bergerak dengan lancar karena mayoritas pengguna telah memakai KMT, kartu uang elektronik bank, maupun tiket kode QR untuk naik commuterline.," kata Anne dalam keterangan tertulis, Senin (26/9/2022).

Menurut Anne, dengan transaksi nontunai, setidaknya pengguna KRL tidak perlu antre di loket untuk isi ulang setiap akan naik commuterline. Dengan demikian proses antrean dapat diminimalisir.

"Dari segi volume pengguna secara keseluruhan, hingga pukul 11.00 WIB, tercatat sebanyak 319.140 orang. Persebaran pengguna Commuterline Jabodetabek pada hari kerja masih terfokus pada jam-jam sibuk pagi yaitu pukul 05.30 - 07.30 WIB, dan pada jam-jam sibuk sore mulai pukul 16.00 - 18.00 WIB," kata Anne.

"KAI Commuter mengimbau pengguna untuk selalu merencanakan perjalanannya dengan cermat, hindari bepergian pada jam-jam sibuk pagi dan sore hari. Gunakan aplikasi KRL Access untuk mendapatkan info kepadatan di stasiun dan posisi Commuterline secara real time," pungkasnya.

Sebelumnya, Bank Indonesia mengungkapkan, transaksi ekonomi dan keuangan digital di Tanah Air tumbuh pesat, seiring dengan peningkatan akseptasi dan preferensi masyarakat dalam berbelanja daring, perluasan, dan kemudahan sistem pembayaran digital serta akselerasi digital banking.

Data BI menunjukkan, transaksi uang elektronik (UE) pada Kuartal II-2022 yang tumbuh 39,85% secara tahunan (year on year/yoy). Kemudian nilai transaksi digital banking pada kuartal II 2022 meningkat 38,45% (yoy).


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Siap-siap Tarif KRL akan Naik

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular