Selain BBM, Tarif Angkot Sampai Harga Rokok & Beras Naik

MAIKEL JEFRIANDO, CNBC Indonesia
26 September 2022 09:15
Ilustrasi penjual rokok di Jakarta (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi penjual rokok di Jakarta (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) melihat kenaikan harga pada beberapa komoditas. Hal ini mendorong inflasi akan meningkat signifikan pada periode September 2022.

Berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu IV September 2022, yang dikutip CNBC Indonesia, Senin (26/9/2022) diperkirakan inflasi sebesar 1,10% (mtm).

Komoditas utama penyumbang inflasi September 2022 sampai dengan minggu ke-empat yaitu bensin sebesar 0,91% (mtm), angkutan dalam kota sebesar 0,05% (mtm), angkutan antar kota, rokok kretek filter, dan beras masing-masing sebesar 0,02% (mtm).

Selanjutnya kenaikan juga terjadi pada komoditas pangan telur ayam ras, pasir, semen dan bahan bakar rumah tangga (BBRT) dengan inflasi masing-masing sebesar 0,01% (mtm).

Komoditas yang mengalami deflasi pada periode minggu ke-empat September yaitu bawang merah sebesar -0,06% (mtm), minyak goreng, daging ayam ras dan cabai merah masing-masing sebesar -0,03% (mtm), cabai rawit, tomat dan emas perhiasan masing-masing sebesar -0,02% (mtm), serta tarif angkutan udara sebesar -0,01% (mtm).

Sebelumnya Gubernur BI Perry Warjiyo memperkirakan laju inflasi nasional akan mengalami kenaikan hingga 5,89% secara year on year (yoy), imbas dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada awal bulan ini. Sementara akhir tahun bisa di atas 6%.

"Bulan ini SPH menunjukkan 5,8% ada tambahan kenaikan beberapa bulan dan akhir tahun sedikit lebih tinggi 6%," kata Perry.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sri Mulyani: Inflasi Tinggi, Suku Bunga Acuan Bisa Naik

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular