Internasional

UEA Jadi Juru Selamat, Jerman Gak Jadi 'Kiamat'?

luc, CNBC Indonesia
Senin, 26/09/2022 06:30 WIB
Foto: Bendera Jerman di Gedung Reichstag, Berlin, Jerman pada 2 Oktober 2013 (REUTERS/Fabrizio Bensch)

Jakarta, CNBC Indonesia - Jerman bisa sedikit bernapas legas di tengah krisis energi yang tengah melanda Eropa. Negara tersebut berhasil mengamankan pasokan migas dari wilayah TImur Tengah.

Uni Emirat Arab (UEA) pada Minggu sepakat untuk memasok gas alam dan solar ke Jerman sebagai bagian dari kesepakatan "keamanan energi" untuk menggantikan pasokan Rusia.

Dalam penandatanganan yang dihadiri oleh Kanselir Jerman Olaf Scholz, Menteri Perindustrian Emirati Sultan Ahmed Al Jaber menyebutnya sebagai perjanjian baru yang penting yang memperkuat kemitraan energi yang berkembang pesat antara UEA dan Jerman.


Adapun, kesepakatan itu terjalin dalam tur Teluk Scholz yang membawanya ke UEA, Arab Saudi, dan Qatar untuk mencari sumber energi baru.

Dalam laporan kantor berita negara UEA, WAM, sebagaimana dikutip AFP, Senin (26/9/2022), Scholz bertemu dengan Presiden Emirat Sheikh Mohamed bin Zayed Al-Nahyan, yang mengatakan bahwa mereka telah membahas kerja sama di berbagai bidang termasuk keamanan energi, pengurangan emisi, dan aksi iklim.

Adapun, perusahaan minyak negara UEA, ADNOC, menyelesaikan pengiriman diesel langsung pertamanya ke Jerman bulan ini, dan akan menyediakan hingga 250.000 ton diesel per bulan pada tahun 2023.

Sementara itu, menurut pernyataan perusahaan energi, RWE, pengiriman pertama 137.000 meter kubik gas alam cair atau LNG akan dilakukan pada Desember di terminal impor LNG terapung baru Jerman di Brunsbuettel, dekat Hamburg. ADNOC pun akan melakukan lebih banyak pengiriman LNG ke Jerman pada 2023.

Tur Teluk dua hari Scholz bertujuan untuk menyegel kesepakatan energi baru guna menggantikan pasokan Rusia dan mengurangi krisis energi akibat serangan Moskow ke Ukraina.

Pada hari Sabtu, ia bertemu Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman di Jeddah.

Pada Minggu sore, setelah perjalanannya ke UEA, ia mengadakan pembicaraan di Doha dengan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani tentang energi dan investasi.

Namun, tidak ada kesepakatan yang diumumkan di Qatar. Kedua negara terkunci dalam pembicaraan yang sulit tentang lamanya kontrak untuk pasokan LNG dan Scholz mengatakan dia ingin melihat kemajuan.


(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Di Depan Prabowo, Putin Janji Tambah Pasokan Minyak & LNG Ke RI