
Pemilu Italia Diwarnai Calon Kuat PM Perempuan

Jakarta, CNBC Indonesia - Italia melaksanakan pemilihan umum (pemilu) pada Minggu, (25/9/2022). Dalam kontestasi politik ini, ada salah satu figur perempuan yang cukup kuat untuk menempati posisi Perdana Menteri (PM) negara itu.
Dikutip CNBC International, figur itu adalah Giorgia Meloni. Ia merupakan presiden dari partai sayap kanan Fratelli d'Italia. Partai yang dibentuk tahun 2012 ini memiliki arti 'Saudara-saudara Italia'.
Setelah memenangkan 4% suara dalam pemilihan 2018, partai ini menggunakan posisinya sebagai oposisi untuk batu loncatan ke panggung politik Negeri Pizza. Jajak pendapat sebelum pemadaman pada 9 September menunjukkan bahwa Fratelli d'Italia kemungkinan mendapatkan hampir 25% suara.
"Bila Fratelli d'Italia membentuk koalisi dengan Partai Lega, di bawah Matteo Salvini, Forza Italia milik Silvio Berlusconi, dan mitra koalisi yang lebih kecil, Noi Moderati, sepertinya aliansi sayap kanan akan memenangkan kekuasaan di Roma," tulis CNBCÂ International, dikutip Minggu (25/9/2022).
Fratelli d'Italia menjaring bagian dari masyarakat yang prihatin dengan migrasi para pengungsi ke Eropa, hubungan antara Roma dan Uni Eropa (UE), dan juga terkait ekonomi.
Dalam hal kebijakan, Fratelli d'Italia sering digambarkan sebagai 'neo-fasis' atau 'pasca-fasis' dengan kebijakannya menggemakan sikap nasionalis, nativis, dan anti-imigrasi di era fasis Italia.
Meski begitu Meloni sebelumnya mengklaim bahwa sayap kanan di Italia telah mengubur fasisme yang melekat pada sejarah negara itu saat Perang Dunia II. Walau begitu, Meloni menegaskan akan tetap mempertahankan kebijakan konservatif seperti menolak perkawinan sejenis.
"Misi saya adalah membela Tuhan, tanah air, dan keluarga," ujarnya pada pidato 2019 lalu.
Sementara itu, terkait Eropa dan UE, Fratelli d'Italia memperjuangkan agar kebijakan Brussels tidak begitu berpengaruh pada kebijakan domestik sebuah negara.
Dari segi ekonomi, partai ini mendorong pemotongan pajak penjualan atas barang-barang tertentu untuk meringankan krisis biaya hidup. Fratelli d'Italia mengatakan Roma harus menegosiasikan kembali dana pemulihan Covid-19 dengan UE.
Terkait ketegangan Rusia-Ukraina, Fratelli d'Italia menyatakan diri sebagai pro-NATO dan pro-Ukraina. Mereka juga mendukung sanksi terhadap Rusia.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mario Draghi Mengundurkan Diri, Parlemen Italia Dibubarkan?