Duh! Ada Skenario Putin Dibunuh Jenderalnya Sendiri, Ada Apa?

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
25 September 2022 13:50
Presiden Rusia Vladimir Putin menyaksikan latihan militer Vostok 2022 (Timur 2022) di tempat pelatihan Sergeyevsky di Wilayah Primorsky timur jauh, Rusia, Selasa (6/9/2022). Latihan militer gabungan itu diikuti oleh negara-negara yang bersahabat dengan Rusia seperti China, Belarusia, India, Mongolia dan Suriah. Lebih dari 50.000 tentara dan lebih dari 5.000 unit peralatan militer, termasuk 140 pesawat dan 60 kapal, dilibatkan dalam latihan tersebut. (Mikhail Klimentyev, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)
Foto: Presiden Rusia Vladimir Putin menyaksikan latihan militer Vostok 2022 (Timur 2022) di tempat pelatihan Sergeyevsky di Wilayah Primorsky timur jauh, Rusia, Selasa (6/9/2022). Latihan militer gabungan itu diikuti oleh negara-negara yang bersahabat dengan Rusia seperti China, Belarusia, India, Mongolia dan Suriah. Lebih dari 50.000 tentara dan lebih dari 5.000 unit peralatan militer, termasuk 140 pesawat dan 60 kapal, dilibatkan dalam latihan tersebut. (Mikhail Klimentyev, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Seoang ahli memprediksi, Vladimir Putin kemungkinan akan "dibunuh" oleh jenderalnya sendiri jika dia mencoba menggunakan senjata nuklir.

Dalam pidato yang disiarkan televisi awal pekan ini, pemimpin Rusia tersebut tampaknya menunjukkan bahwa konflik di Ukraina dapat berubah menjadi krisis nuklir.

Dia mengumumkan akan melalukan mobilisasi militer parsial, dengan 300.000 tentara cadangan yang akan dipanggil ketika Kremlin berusaha untuk mendapatkan kembali tanah dalam menghadapi serangan balik oleh pasukan Ukraina.

"Itu bukan gertakan," kata Putin ketika dia bersumpah bahwa Rusia akan menggunakan senjata pemusnah massal jika wilayahnya terancam.

Dia menuduh Barat sebagai pemerasan nuklir dan mengklaim perwakilan tingkat tinggi dari negara-negara NATO terkemuka telah berbicara tentang kemungkinan menggunakan senjata pemusnah massal melawan Rusia.

"Kepada mereka yang membiarkan pernyataan seperti itu mengenai Rusia, saya ingin mengingatkan Anda bahwa negara kita juga memiliki berbagai cara penghancuran..," tuturnya.

Para ahli telah mengklaim bahwa Putin hanya menggertak atau dia tidak memahami situasinya.

Profesor Peter Duncan di UCL School of Slavonic and East European Studies (SSEES) mengatakan kepada Express.co.uk bahwa Putin kemungkinan akan dibunuh sebelum menekan tombol nuklir.

Prof Duncan mengatakan, intinya adalah bahwa Putin terisolasi dari kenyataan. Dia hanya tidak mengerti baik tentang Rusia, apa yang orang pikirkan di Rusia, atau apa yang orang pikirkan di luar negaranya dan dari berbagai lokal. Hal itu yang menyebabkan Putin membuat kesalahan demi kesalahan.

Dia menjelaskan bahwa ini sebagian karena fakta bahwa sekutu Putin dan dinas keamanannya sendiri takut padanya, yang telah menyebabkan Putin disesatkan tentang kenyataan di lapangan di Ukraina.

"Ini masih masalah lama bahwa orang takut untuk mengatakan yang sebenarnya. Terutama, FSB takut untuk mengatakan yang sebenarnya sehingga dia tidak tahu apa yang terjadi," ungkapnya

Prof Duncan juga mengatakan bahwa jika ada tensi yang meningkat ke ambang Putin menekan tombol nuklir, sekutunya akan turun tangan. Dia skeptis sekutunya akan mematuhi perintah Putin jika hal-hal mencapai tingkat itu.

"Saya masih berpikir bahwa jika Putin mulai menggunakan senjata nuklir - atau jika dia benar-benar menyuruh Shoigu dan Gerasimov untuk menggunakan senjata nuklir - tidak hanya menyebarkannya, tetapi menggunakannya di suatu tempat di Ukraina, saya pikir sangat mungkin bahwa [mereka] akan menolak dan kemudian mereka harus bergerak melawan Putin dan membunuhnya," ucapnya.

"Karena mereka akan melanggar perintah. Tidak semudah itu membunuh Putin, mereka harus meminta orang-orang di FSB untuk membantu mereka membunuh Putin," sebutnya.

Awal pekan ini, Presiden AS Joe Biden mengatakan Putin telah "tanpa malu-malu melanggar" Ukraina dengan ancamannya yang "sembrono".

Demokrat tidak menahan diri ketika dia memulai pidatonya dengan mengecam pemimpin Rusia itu atas "perang brutal yang tidak perlu" dan menuduh Rusia melanggar prinsip-prinsip inti keanggotaan PBB dengan menginvasi Ukraina.


(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Vladimir Putin Perintahkan Pasukannya Untuk Gencatan Senjata

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular