
Duh! Ada Skenario Putin Dibunuh Jenderalnya Sendiri, Ada Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Seoang ahli memprediksi, Vladimir Putin kemungkinan akan "dibunuh" oleh jenderalnya sendiri jika dia mencoba menggunakan senjata nuklir.
Dalam pidato yang disiarkan televisi awal pekan ini, pemimpin Rusia tersebut tampaknya menunjukkan bahwa konflik di Ukraina dapat berubah menjadi krisis nuklir.
Dia mengumumkan akan melalukan mobilisasi militer parsial, dengan 300.000 tentara cadangan yang akan dipanggil ketika Kremlin berusaha untuk mendapatkan kembali tanah dalam menghadapi serangan balik oleh pasukan Ukraina.
"Itu bukan gertakan," kata Putin ketika dia bersumpah bahwa Rusia akan menggunakan senjata pemusnah massal jika wilayahnya terancam.
Dia menuduh Barat sebagai pemerasan nuklir dan mengklaim perwakilan tingkat tinggi dari negara-negara NATO terkemuka telah berbicara tentang kemungkinan menggunakan senjata pemusnah massal melawan Rusia.
"Kepada mereka yang membiarkan pernyataan seperti itu mengenai Rusia, saya ingin mengingatkan Anda bahwa negara kita juga memiliki berbagai cara penghancuran..," tuturnya.
Para ahli telah mengklaim bahwa Putin hanya menggertak atau dia tidak memahami situasinya.
Profesor Peter Duncan di UCL School of Slavonic and East European Studies (SSEES) mengatakan kepada Express.co.uk bahwa Putin kemungkinan akan dibunuh sebelum menekan tombol nuklir.
Prof Duncan mengatakan, intinya adalah bahwa Putin terisolasi dari kenyataan. Dia hanya tidak mengerti baik tentang Rusia, apa yang orang pikirkan di Rusia, atau apa yang orang pikirkan di luar negaranya dan dari berbagai lokal. Hal itu yang menyebabkan Putin membuat kesalahan demi kesalahan.
Dia menjelaskan bahwa ini sebagian karena fakta bahwa sekutu Putin dan dinas keamanannya sendiri takut padanya, yang telah menyebabkan Putin disesatkan tentang kenyataan di lapangan di Ukraina.
"Ini masih masalah lama bahwa orang takut untuk mengatakan yang sebenarnya. Terutama, FSB takut untuk mengatakan yang sebenarnya sehingga dia tidak tahu apa yang terjadi," ungkapnya
Prof Duncan juga mengatakan bahwa jika ada tensi yang meningkat ke ambang Putin menekan tombol nuklir, sekutunya akan turun tangan. Dia skeptis sekutunya akan mematuhi perintah Putin jika hal-hal mencapai tingkat itu.
"Saya masih berpikir bahwa jika Putin mulai menggunakan senjata nuklir - atau jika dia benar-benar menyuruh Shoigu dan Gerasimov untuk menggunakan senjata nuklir - tidak hanya menyebarkannya, tetapi menggunakannya di suatu tempat di Ukraina, saya pikir sangat mungkin bahwa [mereka] akan menolak dan kemudian mereka harus bergerak melawan Putin dan membunuhnya," ucapnya.
"Karena mereka akan melanggar perintah. Tidak semudah itu membunuh Putin, mereka harus meminta orang-orang di FSB untuk membantu mereka membunuh Putin," sebutnya.
Awal pekan ini, Presiden AS Joe Biden mengatakan Putin telah "tanpa malu-malu melanggar" Ukraina dengan ancamannya yang "sembrono".
Demokrat tidak menahan diri ketika dia memulai pidatonya dengan mengecam pemimpin Rusia itu atas "perang brutal yang tidak perlu" dan menuduh Rusia melanggar prinsip-prinsip inti keanggotaan PBB dengan menginvasi Ukraina.
(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Vladimir Putin Perintahkan Pasukannya Untuk Gencatan Senjata