Perang Dunia ke-3 Makin Nyata! Senior Putin Beri Sinyal Kuat

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
25 September 2022 11:20
The BrahMos missile takes off from India's main missile testing center in the eastern state of Orissa state, in Balasore district, 230 kilometers (144 miles) from Bhubaneshwar, India, Thursday, Dec. 2, 2010. India on Thursday successfully test-fired the supersonic cruise missile, designed to carry conventional warheads, jointly developed with Russia to fine-tune its ability to hit targets, the defense ministry said. (AP Photo)
Foto: Misil BrahMos (AP Photo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Rusia Vladimir Putin kembali menebar ancaman penggunaan nuklir dalam perang dengan Ukraina, setelah negara tersebut melakukan serangan balik yang menyebabkan banyak korban tentara Rusia.

Putin memperingatkan Barat, ini bukanlah gertakan semata. Rusia akan melakukan segala cara untuk melindungi wilayahnya. Ia bahkan menggarisbawahi ancaman nuklir Rusia, di mana Moskow memiliki berbagai alat penghancur untuk melindungi negaranya.

"Saya ingin mengingatkan Anda bahwa negara kami juga memiliki berbagai alat penghancur untuk melindungi Rusia dan rakyat, kami pasti akan menggunakan semua cara yang kami miliki," kata Putin, dikutip Minggu (25/9/2022).

Menteri Pertahanan Sergei Shoigu mengatakan negaranya akan mengirimkan 300.000 pasukan ke Ukraina. Ini juga mematahkan pandangan bahwa Rusia telah kekurangan pasukan akibat banyaknya kematian militer saat menyerang tetangganya itu.

Menurut Shoigu, Rusia memiliki kemampuan mobilisasi yang sangat besar. Bahkan dapat memanggil hampir 25 juta orang dengan beberapa pengalaman militer untuk berpartisipasi dalam kegiatan memperkuat negara itu saat perang.

Sementara itu, Dmitry Medvedev, eks Presiden Rusia sebelumnya telah memberikan isyarat bahwa mobilisasi parsial yang diumumkan Putin adalah pintu gerbang menggunakan nuklir. Ia mengatakan, setiap senjata di gudang senjata Moskow dapat dipergunakan, termasuk Nuklir.

"Rusia telah mengumumkan bahwa tidak hanya kemampuan mobilisasi, tetapi juga setiap senjata Rusia, termasuk senjata strategis dan senjata berdasarkan prinsip baru yang dapat digunakan untuk perlindungan tersebut," kata Medvedev.


(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ramalan Ngeri Eks Presiden Rusia soal Nasib Perang Ukraina

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular