
'Badai' Belum Berakhir, Inflasi Singapura Cetak Rekor Lagi

Jakarta, CNBC Indonesia - Inflasi inti Singapura berada di level 5,1% secara year-on-year pada Agustus 2022, sedikit di atas ekspektasi sebesar 5%.
Mengutip Channel News Asia, angka ini lebih tinggi dibandingkan bulan lalu sebesar 4,8% yoy. Hal ini diakibatkan oleh kenaikan harga pangan dan juga jasa.
Catatan ini mendekati level tertinggi dalam 14 tahun terakhir. Rekor tertinggi sendiri tercatat pada November 2008, ketika inflasi mencapai 5,5%.
Untuk inflasi keseluruhan, naik menjadi 7,5% secara tahunan di bulan yang sama. Ini melampaui angka 7% yang dilaporkan pada Juli lalu.
Inflasi keseluruhan sendiri meningkat pada bulan Agustus terutama karena didorong oleh kenaikan biaya transportasi pribadi. Diketahui, biaya transportasi naik 24,1% yang diakibatkan dari melonjaknya harga kendaraan.
Sementara itu, secara rinci, inflasi makanan mencapai 6,4% pada Agustus. Inflasi akomodasi juga meningkat ke level 4,7%. Inflasi jasa naik menjadi 3,8%
"Kenaikan inflasi utama sebagian besar mencerminkan inflasi transportasi swasta yang lebih tinggi, di samping kenaikan inflasi inti," kata Otoritas Moneter Singapura (MAS) dan Kementerian Perdagangan dan Industri (MTI) dalam rilis media bersama, Jumat (23/9/2022).
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Duh! Inflasi Inti Singapura Capai 3,6%, Tertinggi sejak 2008