Internasional

Menlu Rusia Blak-blakan Ungkap Tujuan Putin di Ukraina

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
22 September 2022 12:55
Russian's Foreign Minister Sergei Lavrov arrives at the G20 Foreign Ministers' Meeting in Nusa Dua, Bali, Indonesia July 8, 2022. Stefani Reynolds/Pool via Reuters
Foto: REUTERS/POOL

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergei Lavrov buka suara terkait rencana Moskow selanjutnya dalam serangannya ke Ukraina. Hal ini disampaikannya sesaat setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan mobilisasi militer.

Dalam sebuah wawancara bersama Newsweek, Lavrov melaporkan perkembangan dan rencana Rusia ke depan di Ukraina.

Ia mengatakan bahwa saat ini seluruh bagian Republik Rakyat Luhansk (LPR), sebagian Republik Rakyat Donetsk (DPR), wilayah Kherson, dan Zaporizhzhia telah dikuasai pasukan Moskow. Lavrov menyebut Rusia sedang memperbaiki kehidupan warga di wilayah itu.

"Kehidupan damai mulai terbentuk di wilayah-wilayah ini. Terlepas dari penembakan dan sabotase, pekerjaan perbaikan dan restorasi sedang berlangsung di fasilitas infrastruktur sipil dan di sektor perumahan. Rumah baru, sekolah, rumah sakit, lembaga budaya sedang dibangun," paparnya dikutip Kamis (22/9/2022).

Lavrov juga kembali menegaskan tujuan Rusia dalam serangannya ke Ukraina. Ia kembali menyalahkan Barat yang disebutnya telah memulai konfrontasi ini.

"Tujuannya (serangan militer ke Ukraina) jelas. Perlindungan penduduk Donbass, penghapusan ancaman terhadap keamanan Rusia, demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina."

"Semuanya tetap relevan dan akan tercapai, tidak peduli berapa lama waktu yang dibutuhkan," tambahnya.

Sebelumnya Rusia sendiri telah dilaporkan mengalami kekalahan di beberapa lini. Di Izium dan sekitaran Kharkiv, Moskow justru menarik kembali pasukannya dengan alasan regrouping.

Sementara itu, Putin memerintahkan agar dilakukannya mobilisasi militer Rusia secara parsial pada Rabu kemarin. Ini akan menempatkan rakyat dan ekonomi negara itu pada 'masa perang' di tengah masih berlanjutnya serangan Moskow ke Ukraina berlanjut.

Menteri Pertahanan Sergey Shoigu menyebut bahwa salah satu bagian penting yang akan dilaksanakan dengan perintah itu adalah memanggil 300.000 tentara cadangan untuk bertugas dalam konflik dengan Ukraina.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tentara Putin Sukses Caplok Kota Soledar di Ukraina Timur

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular