Pemerintah Buka Beasiswa LPDP untuk 3.256 Mahasiswa di 2023

News - Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
21 September 2022 07:53
LPDP Kemenkeu Foto: LPDP Kemenkeu

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Keuangan mengungkapkan pihaknya telah menyiapkan anggaran untuk beasiswa program Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), yang akan dibuka untuk 3.256 mahasiswa di tahun 2023.

Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatawarta menjelaskan, anggaran beasiswa LPDP tersebut akan masuk di dalam pos anggaran pendidikan RAPBN tahun anggaran 2023 yang sebesar Rp 608,3 triliun.



Anggaran pendidikan tersebut akan mencakup belanja pemerintah pusat sebesar Rp 223,9 triliun, transfer ke daerah (TKD) sebesar Rp 305 triliun, dan yang berasal dari pembiayaan sebesar Rp 69,5 triliun.

Output anggaran pendidikan 2023 antara lain untuk bidikmisi atau KIP kuliah untuk 976,8 ribu mahasiswa yang akan terbagi di dalam pos Kemendikbud Ristek sebanyak 908,9 ribu mahasiswa dan pos Kementerian Agama sebanyak 67,8 ribu mahasiswa.

Output berikutnya yakni untuk Program Indonesia Pintar untuk 20,1 juta siswa, yang akan terbagi di dalam pos Kemendikbud Ristek sebanyak 17,9 juta siswa dan Kemenag 2,2 juta siswa.

"Beasiswa LPDP untuk yang baru 3.256 mahasiswa. Serta yang on going (sedang berjalan hingga 2023) sebanyak 7.047 mahasiswa. Serta bantuan operasional sekolah yang akan masuk melalui pos Kemenag untuk 8,8 juta siswa," jelas Isa dalam rapat kerja dengan Banggar DPR, Selasa (20/9/2022).

Adapun tren anggaran pendidikan selalu naik setiap tahunnya. Anggaran pendidikan di tahun depan yang sebesar Rp 608,3 triliun naik 5,8% dibandingkan Outlook APBN 2022 yang sebesar Rp 574,9 triliun. Juga lebih tinggi dibandingkan realisasi 2021 dan 2020 yang masing-masing sebesar Rp 479,6 triliun dan Rp 473,7 triliun.



Isa juga menjelaskan, anggaran pendidikan bertujuan untuk meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing. Mengingat dalam beberapa indikator menunjukkan pendidikan Indonesia masih tertinggal.

Pendidikan Indonesia yang masih tertinggal, tercermin dari tingkat interaksi manusia dan komputer atau human computer interaction (HCI) yang masih di bawah rata-rata negara ASEAN. Selain itu, skor PISA Indonesia belum menunjukkan peningkatan signifikan.

Ditambah, rata-rata lama sekolah penduduk Indonesia lebih rendah dibanding beberapa negara ASEAN. Kondisi sarana dan prasarana pendidikan di Indonesia juga masih belum memadai dan merata.

"Partisipasi pada PAUD dan perguruan tinggi yang masih tergolong rendah. Serta tingginya tingkat pengangguran lulusan pendidikan vokasi," jelas Isa.

"Anggaran pendidikan di tahun depan untuk peningkatan akses pendidikan pada seluruh jenjang pendidikan melalui perluasan wajib berlajar dan bantuan pendidikan," kata Isa lagi.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Buruan! Pendaftaran LPDP Ditutup 5 Agustus 2022


(cap/mij)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading