Prabowo Temui Airlangga, Bahas Perang Hingga Krisis Pangan

Redaksi, CNBC Indonesia
20 September 2022 09:15
Prabowo Subianto dan Airlangga Hartanto (Dok: Kemenko Perekonomian)
Foto: Prabowo Subianto dan Airlangga Hartanto (Dok: Kemenko Perekonomian)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Prabowo Subianto bertandang ke kantor Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, Senin sore (19/9/2022). Kedua tokoh tersebut membahas isu geopolitik dunia, kemandirian ekonomi, keamanan hingga ketahanan nasional.

"Saya menyambut baik kunjungan dari sahabat Saya, Bapak Prabowo Subianto, untuk membahas berbagai isu penting dan strategis di tingkat global, yang berdampak pada kehidupan bangsa Indonesia, mulai dari isu ketahanan pangan, krisis energi, ancaman krisis keuangan di berbagai negara lain, serta sejumlah tantangan yang sedang dihadapi masyarakat dunia," kata Airlangga saat pertemuan.

Situasi yang memburuk ini tidak lepas dari beberapa hal. Antara lain pandemi covid-19 yang belum sepenuhnya selesai, perang Rusia dan Ukraina yang mendorong lonjakan inflasi dan perubahan kebijakan moneter oleh negara maju. Indonesia pun dimungkinkan tak bisa mengelak terlalu jauh.

Pertemuan yang berlangsung sekitar 1 jam tersebut merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat kabinet terbatas. Khususnya mengenai ketahanan pangan.

"Presiden juga menginginkan agar petani bisa memproduksi kedelai, dan meminta BUMN untuk membeli dari petani dengan harga Rp 10.000 (per kilogram) sehingga harga yang sudah dijamin ini menjadi cukup menarik bagi petani agar mau menanam kedelai, kata Airlangga.

Kebutuhan kedelai dalam negeri sebesar 2,4 juta ton. Dengan peningkatan produksi dalam negeri, maka Indonesia tidak 100 persen bergantung kepada impor. Begitu pun dengan komoditas lain seperti cabai dan bawang merah.

Hal lain yang diinginkan Jokowi adalah penggunaan bibit unggul yang telah direkayasa secara genetik atau atau Genetically Modified Organism (GMO), agar produktivitas bisa meningkat. Harapannya, dengan GMO produksi kedelai bisa meningkat hampir 2 kali lipat, yaitu dari sekarang sekitar 1,6 - 2 ton per hektar menjadi 3,5 - 4 ton per hektar.

Pemerintah juga menyiapkan anggaran untuk perluasan lahan tanam, sehingga bisa meningkatkan produksi di dalam negeri dan mengurangi impor pangan.

Kementerian Pertahanan ditunjuk Jokowi untuk turut membantu program food estate atau lumbung pangan nasional bersama kementerian lainnya. Dalam program food estate Kemhan di Kalimantan Tengah, lahan food estate ditanami singkong yang tentunya dapat diolah menjadi tepung, mie hingga sumber energi. Dalam rangka mempersiapkan pelaksanaan program yang lebih luas, tentunya akan dilakukan uji coba pada skala yang lebih kecil.

Namun jika program ini telah berhasil, maka akan dilakukan dalam skala yang lebih luas di berbagai wilayah di Indonesia dengan tidak tertutup kemungkinan melibatkan badan usaha. Food Estate dapat dikembangkan sebagai pusat produksi cadangan pangan dari tanah milik negara, pengelolaan penyimpanan cadangan pangan untuk pertahanan negara, dan distribusi cadangan pangan ke seluruh wilayah Indonesia.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Menko Airlangga Sebut Kemiskinan Ekstrem Hilang Tahun Depan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular