Target Penyaluran BSU BBM Bisa Meleset, Ini Penyebabnya!

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mengungkapkan bantuan subsidi upah BBM 2022 berpotensi tidak dapat mencapai target penyaluran kepada 14,6 juta orang.
Sekretaris Ditjen PHI & Jaminan Sosial Tenaga Kerja Kemnaker, Surya Lukita mengakui potensi tersebut. Oleh karena itu, pihaknya berharap masyarakat proaktif untuk mengecek kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan mereka.
"BPJS Ketenagakerjaan sebenarnya kan ada aplikasinya. Cek di aplikasi apakah data mereka yang tertulis atau tertuang diaplikasi itu sudah valid atau tidak, sudah update atau tidak. Apabila tidak update, langsung para pekerja berkoordinasi dengan manajemen perusahaan untuk meng-update datanya. Paling krusial data rekening," papar Lukita dalam Power Lunch, CNBC Indonesia, dikutip Senin (19/9/2022).
Untuk tahap III, menurutnya, Kemnaker akan memprioritaskan pembagian terhadap mereka yang memiliki rekening di bank Himbara, yaitu BRI, BNI, BTN dan Bank Mandiri.
"Ini kita harapkan masyarakat yang sudah memiliki rekening tersebut namun data yang tercatat merupakan rekening swasta lainnya, makanya segera di-update ke BPJS Ketenagakerjaan," katanya.
Kemnaker juga akan menerapkan verifikasi dan validasi (Verivali) data yang berlapis sebagai upaya untuk memastikan penyaluran bantuan subsidi upah BBM 2022 dapat tepat sasaran.
Lukita mengungkapkan verivali yang berlapis dimaksudkan agar bantuan subsidi upah (BSU) BBM 2022 benar-benar diterima oleh golongan yang sesuai kriteria dalam Permenaker No.10 Tahun 2022.
"Jadi untuk memastikan ini tepat sasaran, kami yakin dengan metode verivali yang kami lakukan dengan bekerja sama dengan berbagai instansi. Ini insyaallah yang kami lakukan tepat sasaran," kata Lukita.
[Gambas:Video CNBC]
Pekerja Gaji Rp3,5 Juta Dapat Rp600.000, Cek Namamu di Sini!
(haa/haa)