Internasional

WHO Bawa Kabar Baik yang Paling Ditunggu Warga Dunia, Apa?

News - Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
17 September 2022 07:45
Residents in a locked down community look out from a closed gate as a worker in protective gear monitors access on Sunday, March 13, 2022, in Beijing. The number of new coronavirus cases in an outbreak in China's northeast tripled Sunday and authorities tightened control on access to Shanghai in the east, suspending bus service to the city of 24 million and requiring a virus test for anyone who wants to enter. (AP Photo/Ng Han Guan) Foto: AP/Ng Han Guan

Jakarta, CNBC Indonesia - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan kabar terbaru terkait pandemi Covid-19. Badan tersebut mengatakan dunia perlahan kembali pulih dan keadaan saat ini berada dalam posisi terbaik dalam menangani penularan virus corona.

Direktur Jenderal (Dirjen) WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan bahwa akhir pandemi sudah terlihat. Meski begitu, ia menegaskan bahwa hingga saat ini Covid-19 belum selesai.

"Kami belum sampai di sana. Tapi akhir sudah di depan mata. Dunia perlu melangkah untuk kesempatan ini," ujarnya dalam pernyataannya, dikutip The Straits Times, Sabtu (17/9/2022).

Namun demikian, ia tetap mengimbau agar dunia dapat terus mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 dan tetap waspada. Ia bahkan mengibaratkan posisi dunia melawan Covid-19 saat ini mirip seperti pelari maraton yang sedang mendekati garis akhir.

"Seorang pelari maraton tidak berhenti ketika garis finis terlihat. Dia berlari lebih kuat, dengan semua energi yang tersisa. Kita juga harus. Kita bisa melihat garis finis. Kita berada di posisi menang. Tapi sekarang adalah waktu terburuk untuk berhenti berlari," paparnya.

"Jika kita tidak mengambil kesempatan ini sekarang, kita menghadapi risiko lebih banyak varian, lebih banyak kematian, lebih banyak gangguan, dan lebih banyak ketidakpastian," imbuhnya.

Pernyataan ini adalah penilaian paling optimistis dari badan PBB itu sejak mengumumkan keadaan darurat internasional pada Januari 2020. Tiga bulan setelah itu, WHO kemudian mengumumkan Covid-19 sebagai pandemi.

Virus, yang muncul di China pada akhir 2019, telah menewaskan hampir 6,5 juta jiwa dan menginfeksi 606 juta orang. Virus ini juga telah mengguncang ekonomi global dan membanjiri sistem perawatan kesehatan.

Peluncuran vaksin dan terapi telah membantu membendung kematian dan rawat inap. WHO melaporkan kematian akibat Covid-19 pekan lalu adalah yang terendah sejak Maret 2020. 


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Makin Mengkhwatirkan! Eks Bos WHO Warning Kematian Covid RI


(tfa/vap)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading