Internasional

Xi Jinping Beri Pesan ke Putin, Jangan Sampai Ini Terjadi

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
Jumat, 16/09/2022 20:40 WIB
Foto: SPUTNIK/AFP via Getty Images/ALEXANDR DEMYANCHUK

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden China Xi Jinping meminta Rusia dan anggota lain dari kelompok regional untuk saling mendukung dan mencegah kekuatan asing menghasut "Revolusi Warna" mereka.

Revolusi warna merupakan istilah yang digunakan oleh media di seluruh dunia untuk menggambarkan berbagai gerakan protes anti-rezim dan menyertai perubahan pemerintahan yang terjadi di Eurasia pasca-Soviet selama awal abad ke-21.

Istilah yang sudah digunakan sejak 2004 ini bisanya termasuk negara-negara bekas Uni Soviet, bekas Yugoslavia, dan Republik Rakyat China.


"Negara-negara anggota harus mendukung upaya yang telah dilakukan satu sama lain untuk menjaga keamanan dan kepentingan pembangunan mereka sendiri," kata Xi dalam pertemuan puncak Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO), kelompok keamanan yang dipimpin oleh China dan Rusia, yang digelar di Uzbekistan, mengutip Reuters, Jumat (16/9/2022).

Xi sendiri tidak menyebutkan Ukraina, yang diserang Rusia sejak 24 Februari. Presiden Rusia Vladimir sebelumnya menyebut kegiatan ini sebagai "operasi militer khusus" untuk melindungi warga asli Rusia dari "genosida" oleh pemerintah Ukraina, tetapi klaim ini ditolak oleh Ukraina.

Tak hanya itu, Xi juga mengatakan bahwa China akan melatih 2.000 personel penegak hukum dari negara-negara anggota selama lima tahun ke depan. Ia berencana mendirikan basis pelatihan yang berfokus pada pekerjaan anti-terorisme.

Dia kemudian mengundang negara-negara anggota untuk menandatangani Inisiatif Keamanan Global China, konsep yang telah dia usulkan sejak April lalu.

Dalam kesempatan itu, China juga akan menyediakan biji-bijian senilai 1,5 miliar yuan dan bantuan darurat lainnya kepada negara-negara berkembang. Xi mengatakan bahwa ekonomi China tangguh dan penuh potensi, sehingga dapat menyediakan bantuan tersebut.

Ekonomi China sendiri nyaris lolos dari kontraksi pada kuartal April-Juni, di mana negaranya penuh dengan aturan lockdown akibat Covid-19, penurunan hebat di pasar properti, belanja konsumen yang terus melemah.


(tfa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Xi Jinping Dan Putin Desak Israel dan Iran Akhiri Konflik