Jika RI Kalah di WTO Soal Nikel, Ini Negara yang Bakal Happy

News - Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
15 September 2022 18:00
A worker uses the tapping process to separate nickel ore from other elements at a nickel processing plant in Sorowako, South Sulawesi Province, Indonesia March 1, 2012. REUTERS/Yusuf Ahmad Foto: REUTERS/Yusuf Ahmad

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia digugat oleh Eropa melalui World Trade Organization (WTO) terkait larangan ekspor bijih nikel yang berlaku 1 Januari 2020.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa Indonesia kemungkinan akan kalah dalam gugatan tersebut dalam acara Sarahsehan 100 Ekonom oleh INDEF dan CNBC Indonesia, Rabu (7/9/2022).

"Kelihatannya kita kalah (gugatan) tapi tidak apa-apa, industri kita akhirnya sudah jadi. Jadi kenapa takut? kalah tidak apa-apa syukur bisa menang," terang Jokowi.

Negara mana yang diuntungkan jika Indonesia kalah gugat?

Negara-negara di Eropa adalah yang paling diuntungkan jika kemudian Indonesia kalah dalam gugatan di WTO. Pasalnya hal ini berkenaan dengan ketahanan industri baja anti karat (Stainless steel) Eropa.

Nikel sendiri merupakan komponen penting dalam produksi stainless steel. Sebagian besar kandungan baja tahan karat mengandung nikel karena meningkatkan ketahanan korosi.

Juru bicara EUROFER, Charles de Lusignan menyebutkan penimbunan material ini di Indonesia meningkatkan daya saing industri baja tahan karatnya. Ia mensinyalir Indonesia ingin membangun sektor baja tahan karat berorientasi ekspor dengan maksud untuk masuk ke pasar lain.

"Mengingat bahwa nikel mewakili 45% dari biaya produksi baja tahan karat, mereka memperoleh bagian ini melalui cara yang tidak dapat dibenarkan," katanya.

Industri baja telah lama menempati posisi strategis dalam ekonomi Uni Eropa (UE), mendorong inovasi, pertumbuhan, dan lapangan kerja. Menurut EUROFER, industri besi dan baja menempati urutan ketiga nilai produksinya dibandingkan dengan sektor lain. Nilainya mencapai Euro 132 juta pada 2020.

Industri baja menjadi tulang punggung di Eropa karena terkait erat dengan berbagai sektor industri seperti otomotif, konstruksi, elektronik, dan industri terbarukan.

UE adalah produsen baja terbesar kedua di dunia setelah China. Outputnya lebih dari 139,3 juta ton baja per tahun, terhitung 7,6% dari output global, menurut EUROFER.

Adapun lima negara anggota EU yang merupakan produsen baja terbesar adalah Jerman yang berkontribusi sebesar 25,6% dengan total produksi 35,66 juta ton dan Italia dengan produksi 20,38 juta ton atau berkontribusi 14,6% pada 2020 . Kemudian di posisi ketiga adalah Perancis yang memproduksi 11,6 juta ton atau berkontribusi terhadap 8,3%. Posisi keempat dan kelima adalah Spanyol dan Polandia, masing masing produksinya mencapai 11,14 juta ton (8,0%) dan Polandia (5,6%).

TIM RISET CNBC INDONESIA

Artikel Selanjutnya

Eropa Makin Ngeri & Bakal Menderita 5-10 Tahun, Kenapa?


(ras/ras)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading