
Bukan Pemerintah, Siapa yang Paling Banyak Ngutang ke China?

Pemicu utama penurunan utang pemerintah pada bulan Juli lalu yakni capital outflow di pasar Surat Berharga Negara (SBN).
"Penurunan ULN Pemerintah terjadi akibat adanya pergeseran penempatan dana oleh investor nonresiden di pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik sejalan dengan masih tingginya ketidakpastian di pasar keuangan global," tulis BI dalam keterangan resminya, Kamis (15/9/2022).
Seperti diketahui, capital outflow yang masif terjadi dari pasar SBN di tahun ini. Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) pada bulan Juli capital outflow di pasar SBN nyaris mencapai Rp 29 triliun.
Sepanjang tahun ini hingga 13 September, aliran modal keluar lebih dari Rp 144 triliun. Hal ini membuat pemilikan asing di pasar SBN menyusut ke bawah 15%, jauh dibandingkan akhir tahun lalu yang masih di atas 19%.
Bank sentral AS (The Fed) yang agresif menaikkan suku bunga, begitu juga bank sentral utama lainnya menjadi pemicu capital outflow yang masif. Hal ini berisiko berlanjut, mengingat The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga hingga 100 basis poin pada pekan depan.
Hal ini terlihat dari perangkat FedWatch milik CME Group, di mana pasar melihat probabilitas sebesar 67% The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin, dan probabilitas sebesar 33% untuk kenaikan 100 basis poin
Yield obligasi AS (Treasury) menanjak, selisih dengan imbal hasil SBN pun menyempit sehingga memicu capital outflow. Pada akhirnya berpengaruh ke posisi ULN. Penyusutan kepemilikan asing tersebut tentunya berkontribusi signifikan terhadap penurunan ULN Indonesia.
Selain itu, pemerintah juga membayar utang sebesar US$ 925 juta, dengan rincian US$ 275 juta pokok dan US$ 668 juta merupakan bunga.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/mij)[Gambas:Video CNBC]
