Putin Balas Dendam! Pasukan Rusia Kembali Bombardir Ukraina
Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia kembali meluncurkan serangan udara di beberapa wilayah Ukraina. Langkah ini terjadi setelah Moskow memutuskan untuk menarik pasukannya yang berada di beberapa titik di Ukraina.
Dalam keterangan resmi Kementerian Pertahanan Rusia, Moskow mengaku telah menggempur Ukraina dari segala arah. Negara pimpinan Vladimir Putin itu juga mengklaim deretan serangan yang diluncurkannya ini merupakan serangan dengan tingkat presisi yang tinggi.
"Pasukan udara, roket dan artileri melakukan serangan besar-besaran terhadap unit angkatan bersenjata Ukraina di semua arah operasional," kata Kementerian Pertahanan Rusia, Selasa (13/9/2022), dikutip South China Morning Post.
"Serangan 'presisi tinggi' diluncurkan ke posisi Ukraina di sekitar Sloviansk dan Konstantinovka di wilayah Donetsk timur," tambahnya.
Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan pada hari Rabu bahwa pasukan Rusia telah meluncurkan tiga serangan rudal, 33 serangan udara dan menembakkan 58 serangan artileri roket ke sasaran militer dan sipil selama 24 jam terakhir.
Dalam laporan Reuters, pasukan Rusia meluncurkan delapan rudal jelajah terhadap kota Ukraina selatan Kryvyi Rih pada hari Rabu, yang bertujuan untuk mengganggu pasokan air. Hal itu diungkapkan Kirill Timoshenko, Wakil Kepala Kantor Kepresidenan Ukraina.
Rusia sendiri baru-baru ini memutuskan untuk menarik pasukan dari wilayah Kharkiv di Utara Ukraina. Moskow mengaku hal ini dilakukan untuk kepentingan regrouping dalam menguasai wilayah Donbass.
Namun, dengan penarikan ini, Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov menyatakan bahwa pasukan Ukraina telah melakukan tindakan di luar batas terhadap warga sipil.
"Ada banyak tindakan hukuman ... orang-orang disiksa, orang-orang dianiaya, dan sebagainya," kata Peskov.
Tuduhan ini sendiri muncul setelah pihak berwenang Ukraina mengklaim telah menemukan empat mayat warga sipil dengan 'tanda-tanda penyiksaan' di desa Zaliznychne. Desa itu sebelumnya dikuasai oleh Rusia namun berhasil direbut kembali oleh Kyiv.
(luc/luc)