
Ekonom: Kenaikan Harga BBM Langkah Atasi Persoalan Bersama

Jakarta, CNBC Indonesia - Belum lama ini pemerintah memutuskan menyesuaikan harga bahan bakar minyak (BBM), seiring kenaikan harga yang terjadi secara global. Menanggapi keputusan ini Ekonom Muhammad Said mengatakan meski tidak lepas dari pro dan kontra, menyikapi penyesuaian BBM harus berpijak pada sikap rasional.
Hal itu disampaikan dalam kajian diskusi bertajuk "Meneropong Efektivitas Kenaikan BBM dari Berbagai Sudut Pandang" yang digelar oleh Penggerak Milenial Indonesia (PMI), pada Selasa (13/9).
"Pro-kontra soal penyesuaian BBM adalah lumrah, tapi jangan senantiasa memandang kebijakan negara dengan negatif, sebab akan mendorong kita untuk menanggapi hal itu tidak lagi rasional melainkan secara emosional," ujar Said dalam keterangan pers, Rabu (14/9/2022).
Dia menilai penyesuaian harga BBM di Indonesia tidak terlalu tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara lain.
Jika dibandingkan dengan negara lain, BBM di Indonesia menjadi negara dengan harga BBM termurah di dunia. Jauh berbeda jika dibandingkan dengan Arab Saudi yang menjadi pusat kilang minyak namun harganya tetap tinggi.
Menurutnya penentuan kebijakan menaikkan harga BBM tidak dilakukan sembarangan. Sebelum menetapkan, pemerintah pastinya sudah terlebih dahulu mendasarkan pada pada data konkret yang ada di lapangan.
"Jadi apa-apa yang diputuskan pemerintah tidaklah mudah dan asal-asalan. Ada proses mengkaji terlebih dahulu. Dan semua itu bertolak pada data dan kebutuhan yang ada di lapangan," tegasnya.
Selain itu, keputusan ini menurutnya harus dipahami sebagai langkah untuk menangani masalah bersama.
"Negara memfasilitasi setiap kebutuhan rakyat, termasuk di dalamnya BBM, yang tujuannya untuk mendorong kebutuhan-kebutuhan mereka," tutur Said.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Berlaku 1 Mei, Ini Daftar Harga Baru BBM di SPBU Pertamina