Sebelum RI Impor Minyak Rusia, 2 Hal Ini Perlu Diperhatikan

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
13 September 2022 19:00
Minyak Bumi
Foto: Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - Rencana pemerintah untuk mengimpor minyak mentah asal Rusia dinilai perlu ada penghitungan secara cermat, terutama terkait kemungkinan risiko yang akan dihadapi di kemudian hari.

Head of Industry and Regional Research Bank Mandiri Dendi Ramdani menilai, terdapat risiko yang perlu dihitung jika nantinya Indonesia melakukan impor minyak dari Rusia. Namun paling tidak, terdapat dua hal yang perlu diperhatikan.

Pertama, ia menyarankan agar proses pembelian minyak mentah asal Rusia dapat dilakukan melalui perjanjian antarpemerintah atau government to government. Berikutnya, proses transaksinya dapat dilakukan dengan sistem barter alias tukar.

"Karena kemungkinan settlement finansialnya akan ada complicated. Oleh sebab itu, dengan barter saya pikir mungkin akan lebih baik dari sisi keuangan," kata dia dalam program Squawk Box CNBC Indonesia, Selasa (13/09/2022).

Sementara itu, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Periode 2006-2009, Ari Soemarno menilai proses transaksi melalui sistem barter sebenarnya juga menemui hambatan tersendiri. Pasalnya, Indonesia berbeda dengan China dan India yang sudah lama berdagang dengan Rusia.

"Jadi kemungkinan mengatasi persoalan pembayaran semacam barter itu di sana lebih mudah," kata Ari.

Apalagi, lanjutnya, nilai perdagangan Indonesia tidak begitu besar, sedangkan untuk membeli minyak mentah maupun produk BBM dari Rusia paling tidak bisa tembus US$ 200 juta. Artinya, persoalan pembayaran menjadi hambatan yang cukup besar dalam rencana impor minyak ini.

Di samping itu, terdapat juga kendala terkait pengiriman minyak mentah maupun produk BBM ke Indonesia. Pasalnya, kapal-kapal yang biasa mengangkut minyak dari Rusia akan berpikir ulang karena pelabuhannya dekat dengan laut hitam yang berdekatan dengan Ukraina.

"Kemudian juga asuransi, gak banyak perusahaan asuransi yang mau open cargo asuransi kapalnya. Jadi, walaupun mereka akan memberikan premium yang tinggi yang bisa mengurangi diskon daripada yang dijanjikan Rusia," ujarnya.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Minyak Meroket, China Ikut Terkena Imbasnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular