
Jadi Produsen Top 3 Dunia, Rusia Pernah Ekspor Minyak ke RI?

Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia tercatat sebagai produsen minyak terbesar ketiga dunia pada 2021 lalu, setelah Amerika Serikat dan Arab Saudi. Produksi minyak mentah (crude) Rusia tercatat mencapai 10,94 juta barel per hari (bph) pada 2021, berdasarkan data BP Statistical Review 2022.
Produksi minyak Rusia pada 2021 ini mencapai sekitar 12% dari total produksi minyak dunia sebesar 89,88 juta bph. Produksi minyak Rusia pada 2021 ini tercatat tumbuh 2,6% dibandingkan 2020 yang sebesar 10,67 juta bph.
Besarnya produksi minyak mentah Rusia ini apakah mereka pernah mengekspor minyaknya ke Indonesia? Terutama karena RI telah menjadi net importir minyak sejak lebih dari satu dekade lalu.
Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), setidaknya sejak 2016 Indonesia tercatat tidak pernah mengimpor minyak asal Rusia. Adapun negara asal impor minyak RI terbesar dalam lima tahun belakangan ini berasal dari Arab Saudi, Nigeria, Malaysia, Australia, dan Azerbaijan.
Pada Semester 1 2021, tercatat negara terbesar asal impor minyak RI berasal dari Arab Saudi 15,97 juta barel, Nigeria 15,40 juta barel, Australia sebesar 6,75 juta barel, Angola 5,66 juta barel, Gabon 3,85 juta barel, Azerbaijan 2,65 juta barel, dan Aljazair 2,78 juta barel.
Seperti diketahui, di tengah lonjakan harga minyak mentah dunia akibat kebijakan sejumlah negara adidaya yang memboikot pembelian minyak maupun komoditas energi asal Rusia seiring dengan serangan Rusia ke Ukraina sejak 24 Februari 2022 lalu, Rusia pun "mengobral" minyaknya dengan memberikan diskon kepada para pembelinya. Tak tanggung-tanggung, Rusia memberikan diskon hingga 30% kepada para pembelinya.
Pada penutupan perdagangan Senin (12/9/2022) harga minyak mentah Brent tercatat US$ 94,00 per barel, melonjak 1,25% dibandingkan posisi sebelumnya. Sedangkan jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) naik 1,14% ke US$87,78 per barel.
Bila Rusia masih memberikan harga diskon, Indonesia pun tampak tergiur. Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) akhirnya buka suara terkait kemungkinan Indonesia membeli minyak "murah" asal Rusia.
Saat diwawancarai Financial Times, Presiden Jokowi mengatakan bahwa pemerintah bisa mempertimbangkan pembelian minyak dari Rusia selama penjual memberikan harga yang lebih baik alias murah.
Bila ini terjadi, maka artinya Indonesia menyusul India dan China yang juga telah membeli minyak asal Rusia di tengah tekanan negara Uni Eropa dan Amerika Serikat yang melarang pembelian komoditas Rusia akibat serangan Rusia ke Ukraina sejak akhir Februari 2022 lalu.
"Kami selalu memantau semua opsi. Jika ada negara (dan) mereka memberikan harga yang lebih baik, tentu saja," ungkap Jokowi saat ditanya apakah Indonesia mempertimbangkan untuk membeli minyak dari Rusia kepada Financial Times, dikutip dari Reuters, Senin (12/09/2022).
Sebelumnya, Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia menyebutkan bahwa saat ini PT Pertamina (Persero) sedang dalam komunikasi yang erat dengan pihak Rusia terkait dengan rencana pembelian minyak mentah.
"Pertamina sedang dalam kontak dengan pihak Rusia," terang Duta Besar (Dubes) Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobyeva dalam Konferensi Pers, Rabu (7/9/2022).
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Efek Embargo Eropa, Rusia Diskon Harga Minyaknya 30%