Subsidi BBM Rp502 T Gak Bantu Orang Miskin, Nih Buktinya!

Maesaroh, CNBC Indonesia
13 September 2022 16:30
Bendungan Sei Gong di Kepulauan Riau, Batam
Foto: Bendungan Sei Gong di Kelurahan Sijantung, Kecamatan Galang, Batam. Bendungan ini merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dibangun untuk mendukung program ketahanan air di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dan juga mengantisipasi peningkatan kebutuhan air baku yang mendesak, baik untuk domestik maupun industri di Kota Batam. (Dok. Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR)

ADB dalam laporannya Fossil Fuel Subsidies in Indonesia: Trends, Impacts, and Reforms mengatakan kelompok paling miskin tidak menikmati subsidi BBM secara signifikan sehingga kurang terdampak jika harganya dinaikkan. Mereka lebih terdampak pada kenaikan tarif listrik dan LPG 3kg.

Kelompok yang paling rentan terhadap kenaikan harga BBM adalah kelompok hampir miskin. Mereka yang hidup dengan biaya 1,5 kali lebih tinggi dari garis kemiskinan internasional (US$ 1,25 per hari).

"Kelompok paling miskin Indonesia bahkan mungkin tidak mampu membeli BBM dalam jumlah besar. Mereka bukan konsumen BBM subsidi," tulsi ADB.

Sri Mulyani dalam konferensi pers Tindak Lanjut Hasil Rakor Kemenko Perekonomian terkait Kebijakan Subsidi BBM (2/9/2022) mengatakan anggaran subsidi sebesar Rp 502 triliun sangat besar dan seharusnya bisa dimanfaatkan untuk pembangunan yang lebih bermanfaat. 

Anggaran sebesar itu setara dengan biaya untuk membangun 3.333 rumah sakit skala menengah dengan biaya Rp 150 miliar per rumah sakit. Anggaran sebesar itu juga bisa untuk membangun 3.501 ruas tol baru dengan biaya Rp 142, 8 miliar per km.

Duit sebesar Rp 502 triliun juga setara dengan biaya membangun 41.666 puskesmas dengan dana Rp 12 milair per unit. Anggaran sebesar Rp 5-2 triliun juga bisa digunakan untuk membangun 227.886 sekolah dasar dengan biaya p 2,19 miliar per sekolah.


Sebagai catatan, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 365,8 triliun untuk infrastruktur. Jumlahnya jauh lebih kecil dibandingkan anggaran subsidi energi.

Dengan anggaran sebesar Rp 365,8 triliun tersebut, pemerintah berencana membangun 295 km jalan baru, 6.253 meter jembatan baru, sembilan bandara, jalur kereta api sepanjang 6.624 km, membangun 5.141 unit rumah susun, 105 ribu hektare jaringan irigasi, dan 39 bendungan.

"Jika penghematan subsidi dialihkan ke sektor ekonomi lain yang produktif, pertumbuhan ekonomi dapat terdongkrak sebesar 0,08%-0,16%," tulis laporan tersebut.

TIM RISET CNBC INDONESIA

 

(mae/mae)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular