Awal Bandara Dhoho

Cerita Luhut Didatangi Bos Gudang Garam: Semua Uang dari Saya

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
08 September 2022 15:18
Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan bercerita Pendiri Perusahaan Gudang Garam Susilo Wonowidjojo menghadap dirinya saat masih menjabat sebagai Menteri ESDM ketika 2016 lalu. Kadatangan bos besar Gudang Garam itu untuk menginisiasi pembangunan bandara di Kediri yang kini bernama Bandara Dhoho.

Bandara ini merupakan unsolicited atau bukan prakarsa pemerintah pertama kali di Indonesia.

"Ini memang suatu momen bersejarah bandara Kediri ini, saya ingat waktu itu Pak Susilo dulu datang ke saya dia bilang mau bangun lapangan terbang, tapi aturannya kita kita cari-cari lah," katanya Rabu (7/9/22).

Ia kala itu sempat pesimistis, karena pembangunan bandara ini masih bisa terus dilanjutkan dengan koordinasi lintas kementerian dan lembaga.

"Memang banyak yang waktu itu agak pesimistis, sehingga kami saya ajak Menteri ATR/BPN, Menteri Perhubungan, dan Menteri Desa bersama saya, kita pergi ke sana bertemu dengan masyarakat bahwa value added yang diterima masyarakat. Saya juga bicara dengan tentara, Gubernur, Polisi segala macem supaya masalah pembebasan tanah. Itu yang menjadi isu," katanya.

Luhut juga bercerita ada perkataan pendiri Gudang Garam yang membuat dirinya tertegun diam.

"Pak Susilo bilang gini pokoknya semua uang dari saya, katanya, tinggal izin saja dari pemerintah. Saya bilang enak juga ini barang nih, tapi nyatanya ada aturan yang harus kita ikuti dan kita cari aturan dan sampai saat ini sudah jalan bagus," katanya.

Namun kini pembangunan itu berlanjut meski sempat tertahan pada 2017 lalu, karena masalah pembebasan lahan. Dibantu dari tim task force Kemenko Marves untuk pembebasan lahan.

Investasi pembangunan Bandara Internasional Dhoho mencapai Rp 10,8 triliun, dengan rincian Rp 6,6 triliun pada tahap pertama, Rp 1,2 triliun tahap kedua, dan Rp 3 triliun tahap ketiga.

Kapasitas penumpang bandara untuk Tahap I mampu menampung 1,5 juta penumpang per tahun, tahap II 4,5 juta penumpang per tahun dan tahap III 10 juta penumpang per tahun.

Bandara ini ditargetkan beroperasi pada akhir 2023. Bandara diproyeksikan mampu melayani pesawat berbadan lebar (wide body aircraft) sejenis Boeing 777-300ER.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan, keberadaan Bandara Baru Kediri bisa dimanfaatkan untuk penerbangan komersial, umroh, dan haji.

"Masyarakat Kediri dan sekitarnya banyak sekali yang ingin umroh dan tidak perlu jauh-jauh pergi ke Jakarta dan Surabaya," kata Menhub.

Hingga Juni 2022, progres pembangunan Bandara Internasional Dhoho Kediri secara keseluruhan sudah mencapai sekitar 50%. Untuk pekerjaan tanah progresnya telah mencapai 83,16%, pada sisi udara atau airside 15,35%, dan pada sisi darat atau landside 3,06%.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Setengah Juta Lebih Kendaraan Tinggalkan DKI, Menuju Bandara!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular