
Ada Petaka di Belahan Bumi Lain, Produksi Pangan RI Melesat!

Jakarta, CNBC Indonesia - Sekjen Kementerian Pertanian (Kementan) Kasdi Subagyono menjabarkan, capaian produksi komoditas utama pertanian di Indonesia hingga saat ini sudah di atas 50%.
Untuk tahun 2022, Kementan menargetkan produksi komoditas utama pertanian sebagai berikut:
- padi 54,89 juta ton
- jagung 23,10 juta ton
- bawang merah 1,64 juta ton
- aneka cabai 2,87 juta ton
- tebu 34,99 juta ton
- kopi 0,79 juta ton
- telur ayam ras 5,71 juta ton
- daging ayam ras pedaging 3,54 juta ton
- daging domba/ kambing 100 ribu ton
- daging sapi/ kerbau 440 ribu ton
- karet 3,37 juta ton
- kelapa 2,79 juta ton.
"Adapun capaian produksi komoditas utama untuk padi sudah 90,75% terealisasi 49,82 juta ton. Jagung 90,53%, bawang merah 65,04%, aneka cabai 58,08%, kopi 89,11%, tebu 63,18%, daging sapi/kerbau 81,67%, daging domba/kambing 58,33%, daging ayam ras pedaging 62,18%, telur ayam 65,65%, karet 66,85%, dan kelapa 60,20%," kata Kasdi saat rapat dengar pendapat (RDP) Eselon I Kementan dengan Komisi IV DPR di Jakarta, Selasa (6/9/2022).
Ketua Komisi IV DPR yang memimpin RDP kemudian mempertanyakan kebutuhan daging nasional.
Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Nasrullah mengatakan, kebutuhan daging nasional tahun 2021 sekitar 711.885 ton. Yang akan dipenuhi daging berasal dari dalam negeri dan impor. Dengan estimasi konsumsi per kapitas ditaksir 2,59 kg per kapita per tahun.
"Untuk capaian output utama Kementan, untuk padi 49,09% dari target 1,02 juta ha. Jagung 55,61% dari target 382 ribu ha, bawang merah 51,23% dari 5.983 ha, dan aneka cabai 41,6% dari target 5.500 ha," kata Kasdi.
Sebelumnya, Kepala Pusat Layanan Informasi Iklim Terapan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Ardhasena Sopaheluwakan mengatakan, sektor pertanian Indonesia diuntungkan cuaca basah yang berlangsung selama 3 tahun berturut.
Ditambah kemampuan petani memberdayakan informasi iklim dalam praktik pertaniannya, menjadikan produksi pertanian Indonesia mengalami kenaikan rata-rata 30% selama 10 tahun terakhir.
Sampai akhir tahun 2022, kata Ardhasena, kondisi cuaca Indonesia diprediksi masih akan La Nina lemah hingga menuju netral di tahun 2023.
Menteri Keuangan Sri Mulyani sempat menyuarakan kekhawatirannya akibat kekeringan dan cuaca ekstrem yang mengganggu pertanian di kawasan Eropa, AS, dan China.
![]() capaian produksi komoditas utama pertanian tahun 2022. |
Akibatnya, Sri Mulyani memprediksi produksi pertanian Indonesia tahun 2023 akan turun dari proyeksi awal 4-4,2% di Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) menjadi 3,7%.
Organisasi pangan dunia, Food and Agriculture Organization (FAO) pun kembali memangkas proyeksi produksi pangan jenis biji-bijian atau serealia tahun 2022. Akibat kekeringan berlanjut yang melanda di negara-negara bagian Utara bumi. Seperti, Eropa, China, dan Amerika Serikat (AS).
Dalam laporan yang dirilis 2 September 2022, FAO memprediksi, produksi serealia global 2,774 miliar ton, lebih rendah sekitar 17 juta ton dari proyeksi di bulan Juli 2022 yang mematok 2,791 miliar ton. Estimasi itu juga lebih rendah 1,4% atau 38,9 juta ton dibandingkan produksi tahun lalu.
(dce/dce) Next Article Ini Target Produksi Komoditas Pangan Utama 2023, Cek!